29 Kapal Pesiar Kunjungi Labuan Bajo Sejak Januari-Maret 2017
Dinas Pariwisata (Dinpar) Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mempromosikan destinasi wisata Labuan Bajo kepada wisatawan mancanegara (wisman). Segala upaya promosi dilakukan Dinpar NTT untuk menarik Wisman, salah satunya dengan promosi ke Kapal Pesiar .
Berdasarkan data dari Dinpar NTT, selama Januari-Maret 2017 sudah ada 29 kapal pesiar yang mengangkut wisatawan asing dari berbagai negara yang mengunjungi Labuan Bajo.
“Dalam catatan kita sudah ada 29 kapal pesiar dari beenagai negara telah masuk Labuan Bajo selama tiga bulan terakhir,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu di Kupang, Sabtu, 22 April 2017.
Menurutnya, masuknya puluhan kapal pesiar pada triwulan pertama 2017 ini menunjukkan bahwa arus kunjungan wisatawan terutama asing kian menggeliat. Untuk tahun ini Dinpar NTT menargetkan 70 hingga 80 kapal pesiar yang merapat ke Labuan Bajo
“Tahun lalu juga tercatat puluhan kapal pesiar masuk Labuan Bajo, dan tahun ini saya kira pasti lebih banyak karena tiga bulan pertama saja sekitar 29 kapal pesiar sudah masuk,” katanya.
Dinpar NTT mencatat, jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo pada 2016 mencapai 83.712, terdiri dari wisatawan lokal sebanyak 54.337 orang dan mancanegara 29.377 orang.
Banyaknya wiswan yang melirik Labuan Bajo sebagai objek liburannya, terlihat dari jumlah kunjungan wisman pada tahun 2016 yang mencatat sebagai tahun terbanyak wisman yang mengunjungi Labuan Bajo.
“Ini menunjukkan bahwa Labuan Bajo sudah menjadi destinasi dunia yang sudah terkenal masyarakat di berbagai belahan dunia,” katanya.
Menurut Marius, Labuan Bajo bukan satu-satunya tempat wisata yang dikunjungi wisatawan, namun objek wisata yang lokasinya tidak jauh dengan Labuan Bajo juga menjadi destinsi yang dikunjungi wisatawan, seperti Pulau Komodo kemudian ada pula yang melanjutkan ke destinasi lain di sepanjang Pulau Flores hingga melakukan over land ke pulau-pulau lainnya di Nusa Tenggara Timur.
Marius mengungkapkan provinsi dan daerah tengah berjuang agar arus kunjungan wisawatan di masa mendatang bisa meningkat drastis salah satunya mengupayakan perbaikan infrastruktur bandara maupun pelabuhan laut.
Menurutnya, pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan juga tengah berproses mengembangkan Bandara Komodo, Labuan Bajo untuk mendukung mendukung penerbangan langsung internasional.
Selain itu, di Labuan Bajo akan dibangun pelabuhan marina untuk kapal pesiar internasional yang ditargetkan bisa beroperasi pada 2019.
“Kalau pelabuhan marina siap beroperasi minimal untuk kapal pesiar mini, maka dampaknya akan sangat besar karena ribuan wisatawan akan bisa turun langsung ke daratan,” katanya.