80 Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Alami Gangguan Sejak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mencatatkan adanya dampak signifikan terhadap jadwal penerbangan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terjadi sejak Senin (04/11/2024). Sebanyak 80 penerbangan mengalami gangguan sejak erupsi pertama kali meletus, mempengaruhi baik penerbangan domestik maupun internasional. Namun, pihak bandara memastikan bahwa operasional bandara tetap berjalan normal, dengan langkah-langkah mitigasi yang telah diterapkan untuk membantu para penumpang yang terdampak.
Data dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menunjukkan bahwa antara tanggal 4 hingga 8 November 2024, sebanyak 30 penerbangan domestik keberangkatan dan 16 penerbangan domestik kedatangan terpengaruh oleh kondisi cuaca akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Selain itu, pada Selasa (12/11), dampak erupsi masih terasa, dengan 7 penerbangan domestik keberangkatan dan 5 penerbangan domestik kedatangan yang terhambat. Selain itu, ada 12 penerbangan keberangkatan internasional dan 10 penerbangan kedatangan internasional yang juga terdampak.
Pihak bandara menginformasikan bahwa meskipun sejumlah penerbangan mengalami pembatalan atau penundaan, seluruh operasi penerbangan domestik dan internasional tetap bisa dilanjutkan. Hal ini didukung dengan pengamatan yang dilakukan oleh pihak terkait, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta otoritas penerbangan setempat.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan bahwa maskapai penerbangan memberikan beberapa opsi bagi penumpang yang penerbangannya terdampak erupsi ini. Penumpang dapat memilih pengembalian dana (refund), penjadwalan ulang penerbangan (reschedule), atau pengaturan rute ulang (reroute) sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh masing-masing maskapai.
“Untuk memfasilitasi penumpang yang terdampak, kami telah menyiapkan help desk di lantai 2 terminal internasional, serta di area customer service untuk penerbangan domestik di terminal domestik,” jelas Syaugi. Dengan adanya fasilitas tersebut, penumpang dapat memperoleh informasi terkait opsi yang tersedia, serta bantuan untuk melakukan perubahan jadwal atau rute penerbangan.
Syaugi juga memastikan bahwa hingga saat ini, operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap berjalan normal. Menurutnya, pihak bandara telah melakukan observasi rutin terhadap kondisi aerodrome dan papertest (ujian kertas) untuk memastikan keselamatan penerbangan. Selain itu, prediksi arah abu vulkanik yang dikeluarkan oleh BMKG menunjukkan bahwa abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tidak mengarah ke area bandara. Pantauan dari Perum LPPNPI serta laporan dari pilot yang melakukan penerbangan juga menunjukkan bahwa ruang udara di sekitar bandara aman untuk penerbangan.
“Berdasarkan observasi dan laporan yang kami terima, kami dapat menyatakan bahwa ruang udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Rabu (13/11) hari ini tidak terdampak abu vulkanik. Dengan demikian, bandara beroperasi normal dan penerbangan domestik maupun internasional dapat dilakukan seperti biasa,” jelas Syaugi.
Meskipun dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki sempat mempengaruhi sejumlah penerbangan, hingga saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap berfungsi dengan baik. Bandara juga terus berkoordinasi dengan otoritas penerbangan terkait untuk memastikan keselamatan penerbangan, serta memberikan informasi terbaru kepada penumpang tentang kondisi cuaca dan aktivitas vulkanik yang dapat memengaruhi operasional penerbangan.
Syaugi menambahkan, pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi dan memastikan bahwa layanan kepada penumpang tetap terjaga. Pihak bandara juga telah berkomitmen untuk menyediakan semua fasilitas yang dibutuhkan agar para penumpang yang terdampak erupsi dapat dilayani dengan baik dan memperoleh solusi terbaik untuk perjalanan mereka.
