Aktivitas Gunung Agung Meningkat, Pariwisata di Bali Tetap Normal
![5.-Gunung-Agung](https://eljohnnews.com/wp-content/uploads/2017/09/5.-Gunung-Agung.jpg)
Aktivitas Gunung Agung yang naik turun membuat Pemerintah Provinsi Bali dan jajarannya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta pihak terkait lainnya melakukan proses evakuasi kepada ratusan warga yang berada di radius tidak aman. Warga yang diungsikan diantaranya berasal dari Desa Dukuh dan Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem yang masuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III diungsikan ke Desa Tembok, Desa Sambirenteng, dan Desa Les, Kabupaten Buleleng. Status Gunung Agung hingga berita ini dimuat masih siaga.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika membenarkan adanya naik turunaktivitas Gunung Agung. Meski demikian Bekas Kepala BNN itu memastikan ancaman bencana alam di Kabupaten Karangasem itu tidak mengganggu pariwisata.
“Masih tetap (normal) kunjungan (wisatawan) karena gunung ini radiusnya paling, kalau erupsi terkuat, kira-kira 10 km. Kecuali debu vulkanik, lahar, lahar dingin saat hujan. Jadi tidak perlu mengganggu kunjungan wisatawan,” kata Pastikasaat mengikuti kegiatan ritual “Panglempana” di kawasan Pura Besakih. Ritual ini dilakukan untuk memohon Kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Gunung Agung tidak meletus dan masyarakat diberikan keselamatan.
Pastika menambahkan, walau Pemkab Karangasem telah menetapkan tanggap darurat bencana hingga 1 Oktober 2017, Pemprov Bali akan melihat perkembangan kegawatdaruratan dari Gunung Agung untuk mengeluarkan penetapan tanggap darurat bencana.
“Kita lihat dulu perkembangannya. Semua di Bali berusaha memohon kepada Tuhan, mudah-mudahan diberi keselamatan. Karena, kalau terjadi, itu luar biasa akibatnya. Tapi kita sudah cukup siap untuk meminimalkan korban dan sebagainya,” ujar Pastika.
Menurut Mangku Pastika pemerintah sudah siap dengan segala kemungkinan yang terjadi dan apa saja yang harus dilakukan untuk menekan sekecil mungkin dampak jika situasi buruk itu harus terjadi.
Mantan Kapolda Bali itu didampingi pimpinan instansi terkait, Kamis (21/9) berkeliling untuk mengecek kembali kesiapan dan memantau perkembangan aktivitas Gunung Agung karena ada aspek keilmuan yang patut dijadikan acuan.
Selain itu telah mengintruksikan kepada seluruh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten/Kota di Bali untuk membantu kesiapan logistik dan sejauh ini semuanya sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan 50 ribu jiwa masyarakat yang mungkin terdampak dalam radius enam kilometer dari Gunung Agung.