Arief Yahya : Kesenian Islam Bisa Kembangkan Halal Tourism dan Friendly Tourism

Arief Yahya mengatakan, aneka ragam kesenian bernafaskan Islam yang ada di Tanah Air menjadi modal utama bagi Indonesia dalam mengembangkan halal tourism atau friendly tourism.
“Indonesia mempunyai peluang besar dalam menggarap halal tourism. Popularitas Indonesia sebagai destinasi halal tourism kelas dunia telah diakui oleh masyarakat internasional atas prestasi dengan mendapat tiga penghargaan sebagai The World’s Best Halal dan The World’s Best Halal Honeymoon Destination untuk destinasi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan World’s Best Family Friendly Hotel untuk Sofyan Hotel Jakarta dalam ajang World Halal Travel Awards 2015 di Dubai, Uni Emirat Arab, belum lama ini,” beber Arief Yahya kala menghadiri acara Maulid Event 2016 yang digelar di Balairung Gedung Sapta Pesona, Jakarta (14/1)
Menpar Arief menjelaskan lebih jauh, sektor pariwisata masuk dalam 5 prioritas pembangunan nasional (infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata) dan yang menjadi andalan adalah pariwisata karena tren-nya sebagai penghasil devisa terus meningkat. Saat ini lima sektor sebagai penghasil devisa negara terbesar adalah migas, batubara, kelapa sawit, karet olahan yang semuannya memiliki karakter sebagai non-renewable, dan pariwisata yang berada di urutan ke-lima dengan karakter sebagai renewable. Oleh karena itu, target sektor pariwisata dinaikkan dua kali lipat dalam lima tahun ke depan; meraih kunjungan 20 juta wisman dan menggerakan 275 perjalanan wisnus, menghasilkan devisa Rp 240 triliun, kontribusi terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 8%, dan menciptakan 13 juta lapangan kerja.
Dalam pegelaran “A Maulid, The Gift of The Rose” akan tampil deretan artis ternama Ibu kota antara lain; Irwansyah, Zaskia Sungkar, Titi Kamal, Opick, Haddad Alwi, Syifa, Debu, Maxi Bahajjaj dan Sholeh Al Habsyi. Untuk pembacaan narasi kisah Nabi Muhammad akan dibawakan para tokoh ternama antara lain; Ary Ginanjar, Prof. Nasarudin Umar, Kang Rashied, Kang Abik, Yusuf Mansur, Dik Doang, Neno Warisman dan Umar Lubis.