ASITA: Aksi Teror Kontraproduktif Dengan Upaya Meningkatkan Pariwisata

Rentetan kejadian teror yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, dan Gereja di Surabaya membuat pilu hati masyarakat Indonesia. Selain menyebabkan ketakutan, kejadian teror tersebut berdampak pada pariwisata Indonesia. Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Asosiasi Tour Travel Agent Indonesia (ASITA) Asnawi Bahar mengatakan hal tersebut sangat kontraproduktif dengan citra positif juga pencapaian target pariwisata.
“Dengan kondisi kejadian ini, sangat kontraproduktif terhadap upaya kita meningkatkan citra positif terhadap pariwisata Indonesia,” ujar Asnawi.
Asnawi menilai keamanan menjadi aspek sangat penting bagi pariwisata. Aksi teror yang terjadi di Indonesia belakangan ini merusak usaha-usaha untuk meningkatkan pariwisata Indonesia.
“upaya yang dilakukan para biro perjalanan sudah maksimal, agar target pemerintah untuk menjadikan pariwisata sebagai ujung tombak perekonomian nasional bisa tercapai. Namun, jika kondisi seperti ini tetap terjadi, tentu sangat kontraproduktif,” jelasnya.
Terlebih kurang dari 100 hari lagi Indonesia akan menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, serta di bulan Oktober menjadi tempat pertemuan petinggi IMF-World Bank di Bali. Keamanan menjadi salah satu kunci sukses penyelenggaraan acara-acara ini.
“Kami berharap ini bisa segera dipulihkan. Kami memohon kepada pihak berwajib, ini akan merugikan kita semua,” katanya.