Atasi Ancaman Kekeringan, Mendagri Ajak Kepala Daerah Perkuat Program Pompanisasi

0
WhatsApp Image 2024-07-16 at 11.12.09

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menggarisbawahi pentingnya program pompanisasi sebagai langkah strategis dalam mengatasi tantangan kekeringan yang sedang melanda Indonesia. Dalam sebuah rapat koordinasi yang dihadiri bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Senin, 15 Juli 2024, Tito memandang perlunya dukungan kuat dari para kepala daerah untuk memastikan keberhasilan program ini.

Program pompanisasi ini menjadi fokus utama pemerintah dalam rangka meningkatkan produksi pangan dalam negeri di tengah gelombang panas yang mengancam pertanian. Tito menegaskan bahwa pompanisasi tidak hanya merupakan instruksi langsung dari Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, tetapi juga sebuah kebutuhan mendesak untuk menjaga ketahanan pangan yang berkaitan erat dengan stabilitas politik, keamanan, serta tingkat inflasi negara.

“Masalah pangan, terutama ketersediaan beras, memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas politik dan ekonomi. Oleh karena itu, peningkatan produksi beras melalui pompanisasi menjadi prioritas utama kami saat ini,” ujar Tito dalam pertemuan tersebut.

Tito juga menyoroti pentingnya pengawasan langsung dari para kepala daerah terhadap implementasi pompa yang telah disediakan oleh Kementerian Pertanian. Dia menekankan bahwa pompa harus benar-benar dimanfaatkan secara maksimal untuk memastikan kecukupan air di sawah-sawah yang kritis menghadapi musim kemarau.

“Saya meminta kepala daerah untuk melakukan pengecekan langsung terhadap penggunaan pompa yang telah disediakan. Ini tidak hanya sekadar penyerahan peralatan, tetapi bagaimana kita memastikan alat ini benar-benar bermanfaat dalam mendukung produksi nasional,” tegas Tito.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan 50 ribu unit pompa yang akan dipasang di sentra-sentra produksi utama di seluruh Indonesia. Dia menjelaskan bahwa pompanisasi ini direncanakan sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi kekeringan yang mengancam lahan pertanian.

“Kami berharap pompanisasi ini dapat mengatasi masalah kekeringan dalam waktu tiga bulan ke depan. Penggunaan 50 ribu pompa ini akan menjadi kunci utama dalam upaya kita untuk menghadapi musim kering berikutnya,” kata Amran.

Amran juga memaparkan bahwa target pemerintah adalah mengairi 500 ribu hektare lahan di Pulau Jawa dengan sistem pompanisasi ini. Dengan asumsi produksi rata-rata 5 ton gabah per hektare, hal ini diharapkan dapat menghasilkan 2,5 juta ton gabah yang penting untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.

“Pompanisasi merupakan langkah konkret yang harus kita selesaikan untuk memastikan produksi pangan kita ke depan. Ini bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia,” tambah Amran.

Dengan demikian, program pompanisasi ini tidak hanya menjadi langkah strategis dalam menghadapi kekeringan dan memperkuat sektor pertanian, tetapi juga menjadi cermin komitmen pemerintah dalam menjaga kedaulatan pangan nasional serta stabilitas sosial dan ekonomi negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *