Headline News

Bahan Pangan dan Angkutan Udara Sumbang Inflasi Januari 2019 Babel

Bangka Belitung tercatat mengalami inflasi yang terkendali sebesar 3,25% (yoy) atau secara bulanan sebesar 1,04% (mtm) pada bulan Januari 2019. Tekanan inflasi pada bulan Januari 2019 masih diwarnai dengan peningkatan inflasi dari angkutan udara dan beberapa komoditas pangan.

“Inflasi bulan Januari 2019 masih cenderung terkendali dibandingkan dengan historisnya, nuansa libur awal tahun masih memberikan tendensi peningkatan inflasi”, ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kep. Bangka Belitung, Tantan Heroika.

Selain itu, secara spasial, Kota Tanjungpandan mengalami inflasi yang lebih tinggi dibandingkan Kota Pangkalpinang. Inflasi Kota Tanjungpandan tercatat sebesar 1,23% (mtm) dengan inflasi tahunan sebesar 3,53% (yoy). Sementara inflasi Kota Pangkalpinang tercatat sebesar 0,93% (mtm) dengan inflasi tahunan sebesar 3,10% (yoy). Inflasi yang terjadi pada bulan Januari 2019 ini didorong oleh kenaikan inflasi dari kelompok bahan makanan yang memberikan andil sebesar 3,07% (mtm) sehingga memberikan andil 0,86%.

Tekanan inflasi dari kelompok bahan makanan ini disebabkan oleh meningkatnya inflasi dari sub kelompok ikan segar yang mengalami inflasi sebesar 7,11% (mtm), meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 2,75% (mtm) dengan komoditas ikan kembung yang memberikan andil terbesar sebesar 0,11%. Adapun tekanan inflasi bahan makanan juga disumbangkan oleh beberapa komoditas seperti daging ayam ras dan beras. Kenaikan inflasi dari sejumlah bahan pangan ini disebabkan oleh terganggunya jalur distribusi laut akibat gelombang tinggi sehingga mempengaruhi ketersediaan pangan lokal ditengah peningkatan permintaan.

Berdasarkan rilis yang diterima oleh redaksi eljohnnews.com, secara tahunan tekanan inflasi di Prov. Kep. Bangka Belitung disebabkan oleh kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil inflasi tahunan sebesar 0,94% yang bersumber dari tarif angkutan udara yang memberikan andil sebesar 0,80%. Terjadinya inflasi angkutan udara secara tahunan ini ditengarai disebabkan adanya perubahan strategi bisnis dari seluruh level maskapai penerbangan yang menyebabkan perubahan struktur biaya dan tarif angkutan udara. Selain itu, adanya kenaikan airport tax juga memberikan dampak terhadap kenaikan inflasi angkutan udara.

Capaian inflasi yang stabil pada tahun 2018 diperkirakan akan dapat dipertahankan sesuai dengan target inflasi yang ditetapkan Pemerintah tetap berada pada rentang 2,5% – 4,5% (yoy). Namun, risiko inflasi yang muncul dari kelompok transportasi perlu diantisipasi.

“Pencapaian inflasi yang baik pada tahun 2018 dapat kita pertahankan di tahun 2019 ini. Upaya yang sudah dilakukan terus menerus oleh para pihak telah terbukti dapat mengawal stabilitas inflasi. Koordinasi yang baik antara Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Satgas Pangan juga telah dapat mengawal stabilitas bahan pangan sampai dengan akhir tahun 2019. Meskipun begitu, kita harus tetap waspada mengawal inflasi di tahun 2019, kedepan tantangan struktural inflasi masih akan dihadapi dalam mengawal stabilitas inflasi” ujar Tantan.

Keterbatasan produktivitas lokal dan masalah konektivitas masih akan menjadi persoalan utama dalam pengendalian inflasi di Bangka Belitung. Selain itu, tantangan inflasi dari tarif angkutan udara juga memberikan risiko terhadap pencapaian inflasi di Bangka Belitung. Oleh karena itu, koordinasi dan sinergi berbagai pemangku kepentingan dapat terus dijaga dan ditingkatkan untuk memecahkan masalah struktural inflasi di Bangka Belitung.

 

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button