Bank Dunia: Perekonomian Indonesia Triwulan-III Meningkat
![Aerial Views Of Tanjung Priok Port Ahead Of Second-Quarter GDP Figures](https://eljohnnews.com/wp-content/uploads/2017/12/port.jpg)
Container ships are moored next to gantry cranes and shipping containers in this aerial photograph taken above Tanjung Priok Port in Jakarta, Indonesia on Monday, Aug. 3, 2015. Gross domestic product is expected to expand 4.64 percent versus a year earlier from April through June in data due on Aug. 5, according to the median of a Bloomberg News survey of economists. Photographer: Dimas Ardian/Bloomberg
Bank Dunia menyatakan perekonomian Indonesia sedikit menguat pada kuartal ketiga tahun 2017. Dikutip dari publikasi Laporan Triwulanan Perekonomian Indonesia pada situs Bank Dunia, hal-hal yang menguatkan perekonomian Indonesia tersebut didukung oleh kenaikan harga komoditas, pertumbuhan global yang kuat, rebound perdagangan internasional, dan kondisi moneter dan keuangan yang relatif akomodatif.
Sisi positif lainnya terlihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang menguat 5,0 persen (year on year) di kuartal kedua menjadi 5,1 persen pada kuartal ketiga tahun 2017. Hal ini sebagian dipicu oleh investasi yang kuat dan pertumbuhan ekspor.
Dari sisi investasi, tercatat pertumbuhannya mencapai puncak dalam lebih dari empat tahun. Investasi asing langsung (foreign direct investment) mencatat arus masuk bersih terbesar dalam tujuh tahun terakhir. Komoditas ekspor utama Indonesia dan ekspor barang-barang manufaktur lainnya melonjak di kuartal ketiga. Volume ekspor dan impor keduanya mencatat pertumbuhan dua digit untuk pertama kalinya sejak 2012.
Pada sisi konsumsi, pertumbuhan konsumsi swasta tetap sama dari tahun ke tahun, namun ada indikasi pemulihan. Penjualan barang tahan lama konsumen, seperti mobil penumpang dan sepeda motor, keduanya naik kembali (rebound) dengan pertumbuhan dua digit, melompat pada kuartal ketiga setelah tiga tahun mengalami kontraksi berturut-turut.
Sedangkan defisit transaksi berjalan menyempit 1,9 persen dari PDB pada kuartal kedua menjadi 1,7 persen karena surplus perdagangan barang yang lebih besar dari ekspor yang lebih kuat pada kuartal ketiga.