CultureFashion

Banyuwangi Batik Festival Bawa Pesan Pentingnya Menjaga Keindonesiaan

Pemkab Banyuwangi kembali menggelar ajang Banyuwangi Batik Festival (BBF), Sabtu malam (17/11). Festival yang digelar rutin tiap tahun ini selalu mengangkat motif asli batik Banyuwangi secara bergiliran. Tahun ini, BBF menampilkan motif “gedhegan”. Motif tersebut menyerupai “gedheg” yang berupa dinding terbuat dari bambu, terdiri atas goresan baris horisontal dan vertikal yang beraturan menyerupai anyaman.

“Pesan ini kontekstual dengan kondisi bangsa saat ini. Perbedaan pandangan politik atau apapun tidak boleh menjadi alasan untuk melakukan perpecahan. Tema ini ingin memberi pesan pentingnya menjaga keindonesiaan di tengah ancaman intoleransi,” kata Anas saat konferensi pers BBF di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Sabtu (17/11).

Selain itu, menurut Anas, motif gedhegan juga bermakna kekuatan. Gedheg yang berbahan dasar bambu menyiratkan hal tersebut. Bambu memiliki akar yang kukuh dan tahan erosi. Hal ini, tak lain karena akar bambu yang berkumpul sehingga menimbulkan kekuatan tersendiri.

“Akar bambu ini kuat. Kuatnya bukan karena akarnya tunjang dan dalam. Tapi karena mereka bersatu. Tidak ada bambu yang tumbuh sendiri. Demikian pula Banyuwangi, kita ingin maju bareng-bareng. Kemajuannya harus inklusif, mengajak semuanya,” imbuhnya.

BBF 2018 menampilkan 105 desain batik. Ajang tahunan itu digelar untuk mengerek daya saing perajin batik Banyuwangi itu bakal menyajikan kolaborasi antara pelaku batik lokal dan Italia.

“Kita kolaborasikan UMKM batik Banyuwangi dengan industri fesyen nasional dan internasional. Ada perancang mode nasional dan internasional yang ikut bersama-sama mendorong perkembangan desainer dan perajin batik Banyuwangi,” kata Anas.

Menurut Anas, BBF tidak hanya menghadirkan pentas megah fashion dan obyek wisata. Namun, juga bagaimana mengungkit perekomonian daerah.

Ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma, menyebutkan, perkembangan batik di Banyuwangi sangat luar biasa. Karya-karya perajin Banyuwangi untuk terus meningkat.

“Saya salut dengan Banyuwangi sebagai daerah dengan pengembangan batik yang signifikan. Skemanya komprehensif dalam mengangkat karya perajin lokal,” papar Ali.

Desainer kenamaan Priscilla Saputra mengatakan, “Saya sudah terlibat lima tahun dalam BBF. Industri batik di Banyuwangi berkembang pesat, baik dari sisi kualitas desain maupun pemasarannya,” ujarnya.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button