Permudah Kinerja Jurnalis dan Tangkal Hoax, AJI dan Kantor Staf Presiden Luncurkan Jurnalismedata.id.
Bagi para jurnalis yang ingin mencari data akurat kini tidak perlu repot , cukup akses platform Jurnalismedata.id. Platform tersebut dibuat oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia berkolaborasi dengan Kantor Staf Presiden (KSP) dan resmi diluncurkan di Jakarta pada Senin (4/2/2019).
Ada beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan oleh para jurnalis di platform jurnalismedata.id ini. Fitur tersebut di antaranya berisi tentang data dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan Non Pemerintah. Selain itu, ada Tools yang aplikasi-aplikasi pengolah data.
Bagi jurnalis pemula, dapat mengikuti kelas secara online yang di platform jurnalismedata.id ini. Tak hanya itu, di platform tersebut juga ada fitur ‘Webinar’ yang berisi tentang jadwal seminar jarak jauh dengan tema berbeda, seperti menambang data serta bagaimana menjadi bagian dari jurnalisme data. Ke depan diharapkan Platform dapat menjadi ruang pertemuan antara penyedia dan pemanfaatan data yaitu termasuk jurnalis dan publik.
“AJI cukup lama menyadari bahwa jurnalisme data ini sesuatu yang sangat penting. Jadi karena menyadari kebutuhan bahwa minat untuk belajar jurnalisme data ini sangat tinggi, wartawan yang memerlukan keterampilan ini sangat banyak, dan kita tidak punya banyak uang, kita meluncurkannya secara online, dan bentuknya adalah dalam bentuk jurnalsimedata.id,” kata Ketua Umum AJI Abdul Manan saat peluncuran.
Kehadiran jurnalismedata.id menjadi tuntutan karena saat ini pengguna internet jumlahnya semakin membengkak yakni mencapai 175 juta. Kemudian, konten yang tersebar di internet juga terus meningkat. Ironisnya, dari konten-konten yang tersebar itu, tidak sedikit yang mempublikasikan berita bohong alias Hoax.
Abdul mengatakan jurnalis menjadi garda terdepan dalam memerangi hoax. Karena itu, dengan dilengkapi platform Jurnalismedata.id, maka penyebaran hoax di Indonesia dapat distop. “Jurnalisme data adalah tools yang ampuh untuk melawan hoaks dan disinformasi,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Yanuar Nugroho. Dalam sesi diskusi, Yanuar mengatakan media memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan publik melalui berita. Yanuar menilai di situlah pentingnya data dalam jurnalisme
Pemerintah tidak tutup mata dalam melihat kebutuhan jurnalis. Kehadiran Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap keterbukaan informasi. “Publik harus bisa mengakses dan mendapatkan data pemerintah,” ungkap Yanuar.
Selain itu, Pemerintah saat ini tengah menginisiasi platform Satu Data Indonesia yang dapat menjadi wadah kumpulan data dari kementerian/lembaga yang bisa diakses secara terbuka oleh publik, termasuk para jurnalis. Platform tersebut merupakan wujud Pemerintah dalam memberikan kemudahan bagi publik dalam mendapatkan akses informasi yang benar dan faktual serta dapat mengawal pembangunan. Platform tersebut dapat diakses melalui data.go.id
“Tugas kami sebagai pemerintah mendorong kementerian agar datanya lebih valid. Kita punya pembina data. Karena data itu bukan hanya statistik. Data statistik pembina datanya BPS, data geospasial pembina datanya BIG. Makin ke sini data itu makin beragam,” kata Yanuar.
Kolaborasi Kantor Staf Presiden dengan AJI dan mitra lainnya tidak hanya kali ini saja, dalam mempromosikan Jurnalisme data di Indonesia, namun sudah berjalan sejak 2016 lalu.Waktu itu pernah digelar pelatihan dan kompetisi nasional Indonesia Data Driven Journalism. Program yang diselenggarakan secara rutin tersebut berhasil diikuti banyak para jurnalis.
“Saat ini, dengan kemajuan teknologi, pelatihan dan kompetisinya dapat kita selenggarakan secara online dan bisa melibatkan lebih banyak peserta, melalui jurnalismedata.id,” kata Robertus Theodore, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden menambahkan.
Harapannya, dalam waktu dekat jurnalisme data juga bisa menyasar generasi muda, seperti pers mahasiswa dan jurusan-juruan komunikasi/jurnalistik di perguruan tinggi untuk berkolaborasi menyelenggarakan pelatihan jurnalisme data.
Sekjen Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wahyu Dhyatmika menyambut baik kemunculan platform Jurnalismedata.id. menurutnya dengan platform tersebut dapat memberikan apa yang diinginkan para jurnalis terkait dengan data. Dengan demikian, kinerja jurnalis pun dapat maksimal dalam memberitakan informasi yang benar dan menyebarkannya secara merata ke seluruh penjuru nusantara.
“Karya jurnalistiknya tetap akurat dan mewakili realitas. Ini kenapa situs ini ada supaya kemampuan itu merata di seluruh jurnalis,” katanya.