Budidaya Kepiting yang menguntungkan

0

bagian-kepiting-yang-tidak-dapat-dikonsumsi

Berkembangnya pangsa pasar kepiting bakau (Scylla serrata) baik di dalam maupun di luar negeri adalah suatu tantangan untuk meningkatkan produksi secara berkesinambungan. Dengan mengandalkan produksi semata dari alam/tangkapan jelas sepenuhnya dapat diharapkan kesinambungan produksinya. Untuk itu perlu adanya usaha budidaya bagi jenis crustacea yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Usaha budidaya kepiting bakau harus didukung oleh tersedianya lahan yang bebas polusi, benih dan kemampuan pengelolaan secara teknis maupun manajemen. Lahan pemeliharaan dapat menggunakan tambak tradisional sebagaimana dipakai untuk memelihara udang atau bandeng. Budidaya kepiting soka ini relatif mudah dan tidak beresiko dibanding udang maupun bandeng, serta lebih cepat mendatangkan keuntungan. Para petambak memanfaatkan lahan tambak bekas udang maupun bendeng yang sudah tidak produktif lagi.

Saat ini permintaan akan kepiting soka terus meningkat. Ini adalah peluang bagi kita yang memiliki hobi beternak, apalagi jika tempat tinggal kita memiliki situasi lingkungan yang pas untuk beternak kepiting. Sementara ini menu masakan kepiting soka masih belum begitu banyak tersedia di restoran-restoran meskipun penggemarnya sudah mulai menjamur. Inilah kesempatan yang perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendapatkan keuntungan besar. Akan tetapi, beternak kepiting soka tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Kita perlu mempelajari teknik budidaya kepiting soka dengan sungguh-sungguh. Kepiting soka atau kepiting cangkang lunak memiliki banyak penggemar, lantaran kepiting ini mempunyai keistimewaan dengan cangkang yang lunak dan bisa dimakan. Karena makin diminati oleh banyak konsumen, tidak heran jika kepiting jenis ini banyak dibudidayakan. Pelanggan utama untuk kepiting soka adalah restoran-restoran seafood, hotel berbintang, dan lain sebagainya.

Lantaran cangkangnya lunak dan bisa dimakan, kepiting soka kini makin diminati konsumen. Tak heran, kepiting ini mulai ramai dibudidayakan. Pelanggan utamanya adalah restoran. Dengan harga jual Rp 55.000 – Rp 75.000 per kilogram, omzet budidaya kepiting soka bisa mencapai Rp 2,6 juta per hari. Kepiting soka atawa kepiting bakau memiliki cangkang yang lunak. Hewan ini digemari karena sanggup menghadirkan cara baru menyantap kepiting. Dengan cangkang lunak, kita tak perlu lagi bekerja keras memecahkan cangkang dan mengorek-ngorek daging di dalam cangkang. Dari segi fisik, bentuk kepiting ini sama dengan kepiting jenis lainnya. Hanya dalam proses budidaya, saat masih usia 10 – 12 hari, kepiting soka digunting kaki serta capitnya. Sehingga, yang tersisa hanyalah kaki renangnya saja.

Tambak pemeliharaan kepiting diusahakan mempunyai kedalaman 0,8-1,0 meter dengan salinitas air antara 15-30 ppt.Tanah tambak berlumpur dengan tekstur tanah liat berpasir (sandy clay) atau lempung berliat (silty loam) dan perbedaan pasang surut antara 1,5-2 meter. Disamping syarat seperti tersebut diatas, pada prinsipnya tambak pemeliharaan bandeng maupun udang tradisional dapat digunakan sebagai tempat pemeliharaan kepiting.

Cara beternak kepiting soka sebenarnya mudah, namun dibutuhkan keahlian khusus dan tangan-tangan terampil untuk melakukannya. Oleh sebab itu, kita perlu mengerti betul tentang teknik beternak kepiting soka sebelum mempraktekannya. Cara ternak kepiting soka yaitu dengan melakukan proses yang disebut dengan pemotongan atau cutting, yakni memotong kaki-kaki dan capit-capit bakal kepiting soka yang tentunya harus dilakukan dengan teknik yang benar. Proses tersebut dilakukan untuk merangsang bakal kepiting soka masuk ke tahap molting (tahap pelunakan cangkang).

Memelihara kepiting soka tidak dilakukan dengan cara menebar bakal-bakal kepiting secara sembarangan ke dalam tambak, melainkan kita harus menempatkannya ke dalam keramba-keramba setelah proses cutting dilakukan, lalu membenamkannya ke dalam tambak. Proses cutting hingga masa panen hanya akan berlangsung singkat, yakni sekitar 15 hari saja, karena kalau terlalu lama maka cangkang yang telah memasuki tahap pelunakan bisa mengeras lagi. Pakan yang digunakan untuk pembesaran kepiting soka pada umumnya yaitu daging kerang, ikan rucah, maupun pelet. Daging kerang dan ikan rucah yang setengah kering dicincang hancur dan diberikan secukupnya. Jikapakan yang kemarin-kemarin masih ada berarti porsi bisa kita kurangi. Namun jika pakan dimakan habis, maka bisa kita tambah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *