Dampak Tsunami Selat Sunda Pantai Garut Sepi
Tak seperti biasanya, sejumlah objek wisata pantai di Kabupaten Garut kini sepi dari pengunjung. Padahal sebelumnya, memasuki liburan tahun baru, ribuan pengunjung dipastikan memadati pantai. Sepinya jumlah pengunjung itu diduga karena dampak dari tsunami Selat Sunda yang menerjang Banten dan Lampung.
Banyak masyarakat takut berkunjung ke pantai karena khawatir akan ada hal yang sama seperti di Selat Sunda.
Popi Nugraha (42) pemilik penginapan di pantai Sayangheulang berusaha meyakinkan masyarakat agar tidak takut dengan isu miring yang beredar selama ini.
Sebagai orang yang telah mengenal laut sejak kecil, Popi bisa memahami karakter alam jika akan terjadi bencana. Dan saat ini menurut dia, kondisi laut Garut dalam kondisi baik dan aman dikunjungi.
“Tidak ada bukti bahwa kehidupan selain manusia ketakutan. Peliharaan masyarakat aman, kepiting tidak ada yang datang ke daratan. Karena hewan paling sensitif karena dia otaknya hanya satu yaitu rasa, tidak ada akal. Kalau akan ada bencana itu biasanya burung terbang tidak tentu arah, cacing keluar dan mati, kepiting pada keluar ke darat, ayam peliharaan gelisah, itu menunjukan suatu tanda akan adanya hal yang tidak diinginkan,” jelasnya kepada sejumlah wartawan yang mewawancarainya Sabtu malam (29/12/2018).
Sementara itu Ujang Selamet (48) seorang jurnalis yang mengunjungi pantai Sayangheulang, menilai kondisi laut Garut saat ini aman.
“Berita terkini tentang wilayah di Garut selatan, khususnya pantai Sayangheulang dan sekitarnya aman dan tidak berpotensi gempa atau tsunami,” kata Ujang Minggu pagi (30/12/2018).