Eco TourismTourism

Dispar Bulukumba Gelar Aksi Bersih dan Penanaman Pohon di Kawasan Wisata

Kesadaran merawat pariwisata Bulukumba mulai tumbuh. Kolaborasi lintas sektor menggelar aksi bersih dan penanaman pohon sembari mengedukasi pengusaha dan masyarakat sekitar kawasan wisata. Keindahan wisata bahari Bulukumba tak diragukan lagi.

Setiap hari ada saja wisatawan yang datang, tak hanya lokal dan domestik. Wisatawan mancanegara tak pernah kosong. Sebagian besar turis berkunjung menghabiskan liburan di Indonesia mengambil perjalanan ke daerah bertajuk Butta Panrita Lopi.

Menuju pariwisata internasional, Dinas Pariwisata Bulukumba terus berbenah untuk menyambut pelancong. Tak ingin hanya meninggalkan kesan indah karena pantai dan lautnya, tapi disambut dengan keramahan dan lingkungan yang nyaman.

Melihat kondisi itu, Dinas Pariwisata Bulukumba menggandeng berbagai lembaga untuk ikut merayakan Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day yang jatuh pada 27 September. Ada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), Rumah Belajar Bersama (RBB), DPC Adwindo, Kareso, Sahabat Pulau, DPC PHRI Bulukumba, Perkumpulan OASE, Harmoni, KHP Jeneberang II, KPA PENA, Kepala Desa Tritiro, Kepala Desa Darubiah dan kelompok Sadar wisatanya, Sekretaris Desa bira  serta Kepala Dusun Tanetang.  Tak hanya dari Bulukumba, beberapa relawan juga berasal dari Bantaeng.

Ada puluhan orang yang meramaikan aksi bersih dan penanaman pohon yang berlangsung beberapa hari lalu. Kegiatan dimulai dengan edukasi tentang sampah.

Dari DLHK, Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas, Samsul Bahri menjelaskan pentingnya sampah untuk tidak dibakar. Menyebabkan polusi atau pencemaran udara. Diharapkan masyarakat mengurangi produksi sampah dan mulai melakukan pemilahan tentang sampah yang dapat didaur ulang dan tidak, termasuk sampah yang dapat dijadikan pupuk kompos.

“Sampah itu sejatinya adalah uang yang tertunda. Sampah semestinya dipilih yang dapat didaur ulang dibawa ke bank sampah,” ujarnya.

Aksi bersih dimulai di sekitar dari Bira hingga ke Pantai Bara. Sebagian dari mereka pelajar Bahasa Inggris, kelas gratis Dinas Pariwisata yang bekerjasama dengan RBB. Sebagian lagi dari relawan yang terlibat. Ada Hero, pendamping lingkungan dari JICA yang ikut menunjukkan cara pemilahan sampah. Sembari membersihkan, pihak terkait ikut mengedukasi pengusaha dan masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga lingkungan dan pemilahan sampah.

Sebagian dari masyarakat terbiasa membakar sampah. Sebagian lagi membiarkan sampahnya menumpuk di sekitar hutan menuju Pantai Bara. Kontribusi sampah juga dari pengunjung yang kurang kesadaran dalam menjaga alam. Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon kelapa disepanjang garis pantai di Bara.

Dengan penanaman yang bertujuan menjaga keasrian juga diharapkan dapat menjadi pohon pelindung.

“Kami turut melibatkan masyarakat dengan harapan rasa memiliki mereka tinggi. Tidak hanya sampai pada penanaman tapi dirawat sehingga tumbuh sesuai dengan harapan,” Andi Ayu Cahyani, Kepala Bidang Pengembangan SDM Dinas Pariwisata.

Dengan keterlibatan pihak pada kegiatan tersebut, mulai dari pemerintah, pihak swasta dan NGO diharapkan dapat berlanjut untuk membangun pariwisata di Bulukumba. Dalam mengembangkan pariwisata, dia percaya sinergitas yang utama. Tak hanya fokus pada pembangunan dan infrastruktur, tapi menjaga keseimbangan alam dengan menjaga kebersihan dan penanaman pohon.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button