Diwarnai Keputusan Kontroversial Wasit, Indonesia Takluk Dari Qatar 2-0
Pada debutnya di Grup A Piala Asia U-23 2024, Timnas U-23 Indonesia menghadapi kekalahan 2-0 dari Qatar di Stadion Jassim Bin Hamad. Pertandingan yang digelar pada Selasa dini hari WIB ini menyajikan beberapa keputusan kontroversial dari wasit.
Meskipun mencoba mempertahankan pertahanan dengan gigih, Timnas U-23 Indonesia kesulitan menahan serangan ofensif Qatar sejak awal pertandingan. Skema agresif yang diterapkan oleh tuan rumah membuat barisan pertahanan Indonesia bekerja keras untuk menghalau ancaman ke gawang yang dijaga oleh Ernando Ari.
Upaya Qatar untuk membuka keunggulan baru terwujud menjelang akhir babak pertama melalui eksekusi penalti Khaled Ali. Penalti tersebut diberikan setelah wasit Nasrullo Kabirov dari Tajikistan, melalui penggunaan video assistant referee (VAR) menyimpulkan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh kapten tim Indonesia, Rizky Ridho, terhadap Mahdi Salem.
Di babak kedua, Timnas U-23 Indonesia berusaha untuk menyamakan kedudukan meskipun bermain dengan sepuluh orang setelah Ivar Jenner dikeluarkan dari lapangan karena kartu kuning kedua yang kontroversial.
Dari tayangan ulang sebenarnya terlihat Ivar Jenner tidak melakukan tekel yang keras. Namun wasit menganggap sang pemain menginjak kaki lawan.
Sikap wasit yang cenderung berat banyak terjadi selama jalannya pertandingan salah satunya pada pertengahan babak kedua, wasit Nasrullo Kabirov kembali tak bereaksi apa-apa ketika Marselino Ferdinan dengan jelas didorong oleh pemain Qatar U-23.
Padahal situasinya Marselino bisa saja memperoleh peluang emas, tetapi dorongan dari pemain bernomor punggung 5, Al Hashimi Moh Saldin, bukan dianggap pelanggaran.
Dalam pertandingan tersebut, wasit Nasrullo Kabirov juga cenderung pelit meminta asistensi VAR jika Qatar U-23 melakukan pelanggaran.
Sebaliknya, jika Timnas Indonesia U-23 yang melakukan pelanggaran, operator VAR langsung memberikan instruksi.
Ini terjadi ketika Ivar Jenner dikartu merah, wasit enggan melakukan pengecekan VAR dan langsung memberikan keputusan. Sedangkan pelanggaran keras Saifeldeen Fadlalla terhadap Witan Sulaeman hanya berbuah kartu kuning walau sang wasit mulanya sudah memegang kartu merah.
Keunggulan jumlah pemain dimanfaatkan Qatar untuk menggandakan keunggulan. Bola tendangan bebas Ahmed Al Rawi tidak berhasil dicegah Ernando masuk ke dalam gawangnya pada menit ke-54.
Meskipun bermain dengan sepuluh orang, Timnas U-23 Indonesia tidak menyerah begitu saja dan sempat menciptakan beberapa peluang. Namun, usaha mereka tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Bahkan, mereka harus mengakhiri pertandingan dengan hanya sembilan pemain setelah Ramadhan Sananta juga mendapat kartu merah di injury time, menyusul pelanggaran terhadap Emad Aiash.
Dengan hasil ini, Timnas U-23 Indonesia menempati posisi terbawah di klasemen sementara, sedangkan Qatar memuncaki klasemen. Sementara Australia dan Yordania yang bermain imbang tanpa gol di Stadion Abdullah bin Khalifa mendapatkan poin satu. Pertandingan selanjutnya akan menjadi ujian berat bagi timnas Indonesia dalam upaya mereka untuk bangkit dan meraih hasil yang lebih baik di Piala Asia U-23 2024.