Dukung Efisiensi di Bidang Logistik, Kemenhub Optimalkan Jembatan Timbang dan Kapal Roro

0
menhub-doorstop

Dalam rangka mendukung efisiensi di bidang logistik, Kementerian Perhubungan mengoptimalkan jembatan timbang dan kapal Ro-Ro. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam FGD bertema “Optimalisasi Jembatan Timbang Dan Peran Kapal Ro-Ro Sebagai Alternatif Angkutan Truk Untuk Mengurangi Kepadatan Jalur Pantura” di The Akmani Hotel, Jakarta pada Kamis 26 Oktober 2017

Menurut Menhub dengan mengoptimalkan fungsi jembatan timbang, maka truk akan lebih tertib dan jalan akan terawat.

“Dengan berfungsinya jembatan timbang dengan baik, maka kita akan me-manage lalu lintas, akan merawat jalan, akan menertibkan angkutan truk yang muatannya berlebih,” ujar Menhub.

Agar peran dari jembatan timbang ini dapat optimal, Menhub menjelaskan beberapa hal yang telah dilakukan oleh Pemerintah.

“Jembatan timbang tahun lalu sudah diserahkan pengelolaannya kepada kita (Pemerintah Pusat) dan tahun ini sudah kita lelang. Beberapa jembatan timbang juga harus kita perbaiki untuk meningkatkan pelayanannya. Nantinya, jembatan timbang ini akan dikelola secara profesional oleh swasta,” jelas Menhub.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan isu yang terjadi di jalur darat.

“Sekarang ini isu yang terjadi adalah truk-truk yang melintas Jakarta-Surabaya sebanyak 12.000 truk, ini overloaded, terlalu berat. Kalau terlalu berat, maka akan menyebabkan kondisi jalan yang cepat rusak dan kemacetan,” jelas Menhub.

“Katakan ada truk harusnya angkut 15 ton, tapi dia angkut 30 ton, dia minta bayaran relatif murah tapi nanti jalan jadi rusak,” lanjut Menhub.

Menurut Menhub, apabila masyarakat tak kunjung merubah paradigma dari darat ke laut, bisa dibayangkan berapa banyak biaya yang diperlukan untuk perbaikan jalan dan terkait logistik, bagaimana distribusi barang yang mengandung hajat hidup banyak orang. Untuk itu, Menhub menerangkan dengan penertiban berat truk maka kapal RoRo akan lebih kompetitif.

“Dengan kita menertibkan berat truk, maka kita harapkan umur daripada jalan kita makin baik dan pada saat itu (kapal) RoRo akan kompetitif,” terang Menhub.

Menhub juga menjelaskan mekanisme truk yang melintas Jakarta-Surabaya diakomodir oleh kapal RoRo.

“Sekarang ini truk yang melintas dari Jakarta ke Surabaya ada 12.000 unit. 12.000 unit pasti tidak ke Surabaya semua. Ke surabaya itu kita ambil full katakanlah 6.000 unit. Target pertama kali kita ambil 30 persen ada 2.000 unit. 2.000 unit itu ada kebutuhan 10 kapal roro yang jalan,” jelas Menhub.

Saat ini, kapal RoRo yang beroperasi sudah melayani 3 lintasan. Menhub berharap layanan kapal RoRo akan terus bertambah.

“Yang sudah jalan kapal RoRo itu ada Jakarta-Panjang, Surabaya-Lembar Lombok, juga Surabaya-Padang Bai. Jadi kalau ada logistik dari Surabaya tidak lewat Bali lagi, sudah berkuranglah dan itu lebih ekonomis. Ke depannya, saya harap layanan kapal RoRo terus bertambah,” jelas Menhub.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *