Enam Besar MCI 2021 Berkolaborasi Lestarikan dan Promosikan Budaya Tionghoa-Indonesia

0
WhatsApp-Image-2021-08-26-at-14.41.17

Enam besar Miss Chinese Indonesia 2021 siap berkolaborasi untuk melestarikan dan memperkenalkan akulturasi kebudayaan Tionghoa-Indonesia. Pembahasan secara intens mengenai kolaborasi ini telah dilakukan para enam besar saat acara pemasangan mahkota dan penyelempangan sash oleh Founder Yayasan EL JOHN Indonesia Martinus Johnnie Sugiarto di Permata Hijau Suites, Jakarta beberapa waktu lalu.

Marchella Mulyawan  (Miss Chinese Indonesia 2021) mengatakan salah satu yang dikerjakan dalam kolaborasi ini adalah memperkenalkan kebudayaan Tionghoa-Indonesia melalui media sosial (medsos). Kini medsos menjadi senjata yang ampuh dalam mempromosikan suatu produk, apalagi di tengah pandemi Covid-19, angka penggunaan medsos terus meningkat.

Kami sudah membahas setiap festival-festival atau event-event atau hari-hari besar kebudayaan Tionghoa di Indonesia, setiap eventnya tentu berbeda-beda kita akan melaksanakan promosi, menyebarkan dan melestarikan kebudayaan Tionghoa-Indonesia, lalu prmosinya akan kami gencarkan lagi di sosial media kami masing-masing. Dari yang saya lihat sejauh ini ya, saya rasa paling muda adalah menjangkau generasi milenial atau generasi muda melalui sosial media,” kata Marchella saat diwawancarai tim liputan EL JOHN News.

Hal senada juga disampaikan Yunita (Miss Chinese Indonesia Tourism 2021). Wanita cantik kelahiran Tanjung Pandan, Belitung ini tidak diragukan lagi keefektifan medsos dalam menyampaikan pesan. Kondisi ini harus dioptimalkan secara maksimal agar tujuan untuk memperkenalkan budaya Tionghoa-Indonesia dapat tepat sasaran.

Namun, menurut Yunita, promosi melalui offline juga tidak boleh dilupakan. Jika nanti pandemi Covid-19 berakhir promosi dengan cara tatap muka harus kembali digencarkan.

“Menurut saya untuk mempromosikan budaya Tionghoa-Indonesia  di mata dunia itu ada dua hal, karena sekarang masih dalam masa pandemi maka kita akan mempromosikannya secara online yaitu melalui sosial media, seperti Instagram, tiktok dan lain-lain. Mari kita buat konten yang kreatif dan juga edukatif untuk mengajak para generasi muda semakin mempelajari kebudayaan Tionghoa agar tidak hilang dan apabila pandemi ini sudah berakhir kita juga dapat melakukan misi budaya ke negara-negara lain agar kita dapat bertukar informasi tentang kebudayaan Tionghoa yang ada di negara lainnya juga,” tutur Yunita.

Tak hanya melalui medsos, namun kolaborasi juga dilakukan melalui keterampilan yang dimiliki enam besar, seperti Sharon  Sylvania   (Miss Chinese Indonesia Culture 2021). Wanita berparas putih yang sedang kuliah jurusan akunting ini, akan memperkuat pelestarian kebudayaan Tionghoa-Indonesia dengan tarian. Menari merupakan hoby Sharon yang ditekuninya sejak masih kecil.

Menurut Sharon, tarian menjadi wadah yang tepat untuk memperkenalkan akulturasi kebudayaan Tionghoa-Indonesia. Tarian  menjadi salah satu identitas budaya suatu bangsa yang tidak boleh dilupakan.

“Saya memiliki hobi menari dan sempat ingin kerja sama dengan tempat kuliah saya untuk membuka free class untuk mengajarkan tari karena Sharon sendiri suka tari, karena tari itu kan merupakan salah satu kesenian dari negara Indonesia dan salah satu tarian yang ada campuran budaya Tionghoa-Indonesia yaitu tari lenggang Nyai  dan selain itu juga festival-festival budaya Tionghoa seperti yang kita ketahui dari Imlek, Moon Cake dan Onde serta berbagai hal lainnya sudah kita perbincangkan  dan teman-teman terus pantengin kita terus karena kita akan update,” ujar Sharon.

Sementara itu, Dewi Paramita  (Miss Chinese Indonesia Culinary 2021)  menyatakan kesiapannya  untuk menjaga dan melestarikan budaya Tionghoa-Indonesia. Budaya lahir bukan hanya untuk dijadikan pajangan, namun budaya perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada dunia. Karena itu, Dewi juga siap untuk menjalin kolaborasi dengan teman-teman enam besar lainnya untuk memperkenalkan budaya Tionghoa-Indonesia kepada masyarakat internasional.

“Saya sendiri kan Miss Chinese Culinary Indonesia 2021 tetapi bekerjasama dengan top six lainnya, kita akan mempersiapkan program satu tahun kedepan, namun karena terkendala masa pandemi yang belum menentu juga, jadi kami persiapkan sebaik mungkin seperti melalui online dulu. Kalau nanti sudah memungkinkan pasti kami, harapannya bisa bertemu langsung dan terjun langsung jadi bisa menyentuh lebih banyak masyarakat. Tetapi kalau online kami usahakan bisa melakukan yang bermanfaat bagi banyak orang,” terangnya.

Upaya kolaborasi dengan para enam besar juga disuarakan Maria Sefani (Miss Chinese Indonesia Medical 2021). Pembahasan kerja sama untuk melestarikan budaya Tionghoa-Indonesia sudah dilakukan Maria bersama para enam besar  setelah selesainya pemilihan Miss Chinese Indonesia 2021 pada Agustus 2021 lalu.

Bahkan wanita berparas cantik kelahiran Muntok, Kabupaten Bangka Barat ini telah menyiapkan event yang menarik dan tentunya event tersebut akan menguatkan akulturasi budaya Tionghoa-Indonesia.

“Sebelum ketemu langsung, kita di whatsapp sudah tek-tokan mengenai misalnya kita mau melakukan kegiatan apa dan beberapa miss yang lain sudah sempat sharing apa yang sudah dilakukan, apalagi sebentar lagi kita ada perayaan Tiongkok juga, seperti perayaan onde. Jadi kita akan mengadakan sesuatu yang spesial yang nantinya akan muncul di sosial media dan tujuannya adalah untuk memberitahukan tentang kebudayaan kita yang mungkin sekarang sudah luntur,” kata Maria.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *