Festival Bunga dan Buah Berastagi 2017 Siap Digelar

Pesta Bunga dan Buah (Festival Fruit & Flower) yang diselenggarakan di kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo sejak tahun 1988 hingga terakhir kali dilaksanakan tahun 1997, setelah 4 tahun terakhir ini tidak lagi diselenggarakan. Alasan klausal disebabkan keuangan pemerintah ketika itu merosot tajam. Hal ini terjadi akibat sebagian dunia internasional dilanda krisis moneter yang juga menimpa Indonesia diawali sejak tahun 1997 yang lalu.
Padahal, penyelenggaraan Pesta Bunga dan Buah sejak awal tahun 1998 yang rutin dilaksanakan sekitar bulan April itu sangat meriah dengan suasana menakjubkan dan terkesan wah. Mengapa tidak, hampir seluruh kota Berastagi berhias dengan bunga dan buah. Mulai dari perumahan, pertokoan, kendaraan roda dua dan empat, restoran, rumah makan, hotel. Dan setiap kendaraan yang masuk dan keluar Berastagi dihadiahi bunga dan buah disisi kendaraan itu, sementara seluruh kendaraan di Berastagi dihiasi berbagai bunga dan buah yang menarik.
Kesan kota turis Berastagi, Kabupaten Karo, konon lagi pada puncak acara dengan berbagai festival untuk kegiatan Pesta Bunga dan Buah sepertinya berada di taman bunga yang indah. Puncak acara yang diwarnai karnaval kendaraan hias sepanjang kota Berastagi dan sekitar 50 kontingen dari 13 kecamatan, instansi sipil dan swasta, menambah semarak kota Berastagi penuh taburan bunga warna-warni yang indah dan menyejukkan.
Decak kagum dan desis aduhai, beutifull serta wah, adalah hal yang lumrah dan wajar sekali dari setiap pengunjung yang memasuki dan berada di Berastagi saat menyaksikannya. Komentar yang menakjubkan itu terdengar bertaut-taut dari kalangan turis domestik dan khususnya kalangan turis mancanegara. Kota Berastagi terasa menjadi terlalu sempit dengan desakan pengunjung dari berbagai penjuru daerah tetangga tingkat II dan turis yang berseleweran ingin melihat dari dekat setiap acara yang ditampilkan.
Acara yang digelar bernuansa alami dan sakral itu sangat dinikmati para pengunjung dengan antusias dalam suasana yang meriah dan taburan bunga yang indah produksi pertanian masyarakat setempat dari daerah pegunungan itu. Dari kalangan pengamat jasa dan bisnis pariwisata di Berastagi selama 2 hari pelaksanaan Pesta Bunga dan Buah itu di kota turis Berastagi harus mengeluarkan sekira 30-50 ton bunga dan buah setiap hari untuk keperluan festifal, hiasan dan buah tangan turis domestik dan mancanegara, dengan total penerimaan masyarakat sekitar 200-300 juta rupiah perhari.
Dengan demikian kata Dickson Pelawi dan Sem Antonius Meliala BSc pengusaha jasa pariwisata di Berastagi kepada SIB, bahwa penyelenggaraan Pesta Bunga dan Buah yang bertaraf internasional yang pernah diselenggarakan di Berastagi sejak tahun 1988 sangat positif. Penyelenggaraan itu membawa dampak positif bagi peningkatan arus kunjungan wisatawan khususnya mancanegara ke Sumatera Utara umumnya dan Tanah Karo pada khususnya sebab Pesta Bunga dan Buah telah menjadi komoditi spesifik di daerah ini dan telah pula didaftar di kalender kepariwisataan Provinsi Sumatera Utara.
Demikian juga halnya dengan peningkatan perekonomian masyarakat petani bunga, buah dan sayur di daerah pegunungan ini yang dikenal subur dan memiliki tanaman yang terbaik untuk diekspor dan dalam negeri. Sangat diharapkan perhatian pemerintah Kabupaten Karo secara khusus untuk mempertimbangkan kembali dilaksanakannya Pesta Bunga dan Buah, katanya.
Kadis Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Karo Maja Wijaya Ginting SH didampingi Kasman Sembiring SH Kasie Promosi Wisata kepada SIB membenarkan bahwa sejak tahun 1997 Pesta Bunga dan Buah tertunda diselenggarakan akibat krisis moneter.
“Ini adalah imbas dari perekonomian nasional dan daerah ini yang merosot akibat krisis moneter melanda sebagian dunia internasional termasuk Indonesia diawal tahun 1997 lalu. Pada waktu bersamaan juga penurunan kunjungan turis menurun sangat tajam,” jelas Maja Wijaya Ginting.
Akan tetapi, katanya lagi, penyelenggaraan Pesta Bunga dan Buah benar-benar sangat diupayakan untuk dilaksanakan lagi penyelenggaraannya sebab sangat membantu bagi sektor kepariwisataan daerah ini. Kabupaten Karo didukung sektor kepariwisataan dalam pemasukan PAD (Pendapatan Asli Daerah) setelah sektor pertanian. Perhatian semua elemen yang menunjang sektor kepariwisataan sangat diperhatikan.
“Untuk itu pendanaan Pesta Bunga dan Buah sudah ditampung dalam RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun anggaran 2001. Diharapkan segera dapat diselenggarakan lagi pesta akbar bertaraf internasional, Pesta Bunga dan Buah itu,” ujar Ginting.
Pesta Bunga dan Buah (Festival Fruit & Flower) yang diselenggarakan di kota wisata Berastagi, Kabupaten Karo ini merupakan pesta ini di buat untuk mensyukuri hasil buah, sayur, dan bunga yang selalu berlimpah di Berastagi, terutama di Kabupaten Karo.
Seluruh kota Berastagi berhias dengan bunga dan buah. Mulai dari perumahan, pertokoan, kendaraan roda dua dan empat, restoran, rumah makan, hotel. Dan setiap kendaraan yang masuk dan keluar Berastagi dihadiahi bunga dan buah disisi kendaraan itu, sementara seluruh kendaraan di Berastagi dihiasi berbagai bunga dan buah yang menarik.