Finalis Putri Bumi Indonesia 2025 Belajar Konservasi Satwa di Samboja Lestari

0
WhatsApp Image 2025-08-22 at 08.58.56

Para finalis Putri Bumi Indonesia 2025 mendapatkan pengalaman berharga ketika berkunjung ke Samboja Lestari, pusat rehabilitasi orangutan dan beruang madu seluas 1.800 hektar yang terletak di Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada 19 Agustus 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda penting dalam rangkaian EL JOHN Pageant Festival 2025 yang tahun ini dipusatkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Didampingi pihak Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Rombongan finalis disambut langsung oleh Regional Manager East Kalimantan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation, Dr. Aldrianto Priadjati.

Pria yang akrab disapa. Aldrin itu tidak hanya menyambut kedatangan para finalis, tetapi juga mendampingi mereka menelusuri kawasan konservasi, sambil memberikan penjelasan rinci tentang berbagai satwa yang dilindungi di Samboja Lestari.

Perhentian pertama finalis adalah pusat rehabilitasi beruang madu. Satwa endemik Kalimantan ini dikenal sebagai beruang terkecil di dunia. Tingginya hanya sekitar 70 sentimeter dengan panjang tubuh mencapai 1,4 meter dan bobot berkisar antara 50 hingga 65 kilogram.

Di area konservasi tersebut, para finalis diperlihatkan bagaimana tim BOS merawat beruang madu yang sebelumnya menjadi korban perburuan atau kehilangan habitat akibat kerusakan hutan

Para finalis terlihat antusias menyimak penjelasan, bahkan beberapa dari mereka mengaku baru pertama kali mengetahui detail tentang satwa khas Kalimantan tersebut.

Usai mengenal beruang madu, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Pulau Orangutan, yaitu pulau buatan yang menjadi tempat karantina orangutan sebelum dilepasliarkan. Pulau ini dibangun sebagai habitat semi-alami agar orangutan dapat berlatih kembali mencari makan, membangun sarang, dan mengembangkan perilaku alami.

Orangutan dan beruang madu yang berada di kawasan Samboja Lestari bukanlah satwa yang datang dengan sendirinya, melainkan hewan titipan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur. Sebagian besar dari mereka ditemukan dalam kondisi memprihatinkan, ada yang menjadi korban perburuan liar, kehilangan habitat akibat kebakaran hutan, hingga mengalami sakit atau malnutrisi.

Kunjungan ini mendapat apresiasi dari Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation yang selama puluhan tahun aktif dalam upaya pelestarian orangutan dan habitatnya.

Regional Manager East Kalimantan BOS Foundation, Dr. Aldrianto Priadjati, menyampaikan pesan penting kepada para finalis agar dapat menjadi generasi muda yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga peduli terhadap kelestarian lingkungan.

“Generasi sekarang, apalagi para finalis Putri Bumi yang mewakili Gen Z, harus bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi bumi. Tidak harus bekerja di pusat rehabilitasi, tapi lakukanlah hal-hal positif dari kehidupan sehari-hari,” ujar Dr. Aldrin

Ia mencontohkan hal sederhana yang bisa dilakukan, mulai dari tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan energi secara bijak, hingga memikirkan dampak dari setiap tindakan terhadap masa depan lingkungan. Menurutnya, gerakan kecil dari individu bisa menjadi kontribusi besar jika dilakukan secara konsisten.

“Jangan segan dan jangan lelah untuk menggaungkan konservasi orangutan maupun lingkungan secara umum di Indonesia. Kita bisa, karena semua dimulai dari diri kita sendiri,” tambahnya.

Lebih jauh, Dr. Aldrin juga menekankan bahwa orangutan dan satwa liar lainnya bukanlah warisan yang bisa diperlakukan seenaknya, melainkan titipan dari anak cucu bangsa di masa depan.

“Kalau warisan, kita bisa mempergunakannya sesuai keinginan. Tapi kalau titipan dari anak cucu, artinya kita bertanggung jawab untuk menjaga dan meneruskannya. Jangan sampai orangutan hanya tinggal legenda, hanya jadi cerita bahwa dulu Kalimantan terkenal dengan orangutan,” tegasnya.

Ia juga menilai bahwa momentum keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berlokasi tidak jauh dari Samboja Lestari seharusnya menjadi bukti nyata komitmen Indonesia terhadap konservasi lingkungan.

“Ini saatnya Indonesia menunjukkan keseriusan dalam menjaga lingkungan hidup. Dengan adanya IKN di dekat kawasan konservasi, dunia akan melihat bagaimana kita menyeimbangkan pembangunan dengan pelestarian alam,” pungkasnya.

Kunjungan finalis Putri Bumi Indonesia 2025 ini diharapkan dapat menambah wawasan generasi muda tentang pentingnya konservasi, sekaligus memperkuat peran mereka sebagai duta yang menyuarakan kelestarian bumi ke masyarakat luas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *