Hutan Penahan Ombak
Pemerintah Kota Tanjungpinang, kepualauan Riau telah membuka objek wisata baru yaitu Wisata Hutan Manggrove yang mengitari kawasan cagar budaya peninggalan kerajaan Riau-Johor-Pahang-Lingga. Hal ini dilakukan pemerintah sebagai ajang promosi dan pelestarian alam di Kepulaua Riau.
Kerajaan ini merupakan peninggalan Sultan Abdul Jalil Syah III, yang dapat dinikmati oleh para wisatawan pecinta sejarah. Sekitar kerajaan terdapat hutan bakau yang telah dijadikan objek wisata oleh pemerintah tersebut. Hutan tersebut, para wisatawan bisa memancing atau dapat juga melihat aktivitas nelayan yang menangkap ikan.
Hutan Bakau yang merupakan salah satu habitat bagi bebrapa satwa liar ini telah di rawat dengan semestinya sejak zaman kerajaan. Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah; salinitas tanahnya yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut.
Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenisnya kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi. Salah satu fungsi utama hutan bakau adalah melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan serta meredam gelombang besar.
Selain itu para wisatawan dapat menikamati indahnya daerah disekitar menggunakan perahu yang disewakan. Anada akan diantar ke Sungai Sebong, dimana anda akan melihat beragam satwa yang menakjubkan, seperti ular, biawak, burung bangau dan masih ada beberapa satwa liar lainnya.