Investasi Yordania ke RI Hampir Capai US$ 1 Miliar
Nilai investasi Yordania ke Indonesia dipastikan akan meningkat hingga USD 1 miliar. Hal tersebut terungkap dari paparan Kepala Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Abu Dhabi, Delfinur Rizki Novihamzah yang diundang KBRI Amman untuk menyampaikan perkembangan terkini mengenai perekonomian, perdagangan dan investasi Indonesia pada acara Business Forum on Trade and Investment yang diselenggarakan di Hotel Le Royal, Amman, Rabu, 26 September 2018.
Di hadapan sekitar 160 pengusaha terkemuka Yordania, Palestina dan Indonesia, Kepala IIPC memaparkan bahwa dari tahun ke tahun, nilai investasi Yordania di Indonesia terus mengalami peningkatan. Pada periode 2013-2018, investasi terbesar berasal dari Jordan Phosphate Mines Co. (JPMC) senilai USD 213 juta, yang telah mendirikan dua joint venture bernama PT Petro Jordan Abadi dan PT Kaltim Jordan Abadi untuk mengembangkan industri pupuk di tanah air.
Selain investasi yang sudah terealisasi, BKPM telah mencatat komitmen investasi dari belasan pengusaha Yordania. Saat ini, komitmen investasi terbesar datang dari seorang investor Yordania yang menetap di Maroko, Sharif Ahmad Zuhir Mohammad Jaber Alnatour, yang telah mendirikan perusahaan patungan PT GDTC Majestic Agro Industry beberapa waktu lalu.
Perusahaan yang bernaung di bawah GDTC Group ini akan membangun perkebunan tebu dan 2 pabrik gula yang terintegrasi dengan peternakan sapi potong seluas 20.000 ha di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, dengan nilai investasi yang telah tercatat di BKPM sebesar USD 352 juta untuk perkebunan tebu dan pabrik gula, serta USD 340,72 juta untuk peternakan sapi potong. Dalam forum bisnis tersebut, Sharif Ahmad Zuhir yang sengaja terbang dari Maroko memenuhi undangan KBRI Amman, menyatakan bahwa dirinya juga akan mengembangkan investasinya di Indonesia di bidang energi terbarukan dan budidaya beras basmati.
Selain PT GDTC, komitmen investasi lainnya yang telah tercatat di BKPM adalah dari JPMC melalui perusahaan patungan PT Kaltim Jordan Abadi senilai USD 267,5 juta. Belasan investor Yordania lainnya juga telah mencatatkan komitmen investasinya di BKPM dengan nilai bervariasi antara USD 1 juta hingga USD 3 juta dalam berbagai bidang usaha. Dengan komitmen investasi dari seluruh perusahaan tersebut, dapat dipastikan nilai investasi Yordania ke Indonesia akan bertambah hingga USD 1 miliar.
Dubes RI untuk Yordania dan Palestina Andy Rachmianto yang memimpin acara Business Forum menyambut baik komitmen investasi para pengusaha Yordania dimaksud. “KBRI Amman terus melakukan berbagai upaya dan pendekatan kepada para pelaku bisnis potensial Yordania untuk menanamkan modalnya di Indonesia”, tegas Dubes Andy. Diharapkan komitmen investasi tersebut dapat terealisasi dalam waktu yang tidak terlalu lama, sehingga akan mencatatkan Yordania sebagai salah satu negara penyumbang investasi asing dalam jumlah besar di Indonesia.
Acara Business Forum on Trade and Investment ini merupakan rangkaian dari promosi terpadu di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, ekonomi kreatif dan kuliner Indonesia bertajuk Indonesian Exposure 2018 yang diselenggarakan oleh KBRI Amman dari tanggal 25-29 September 2018. Delegasi pengusaha Indonesia yang hadir dipimpin oleh Presiden Indonesia-Jordan Business Council (IJBC) Mayra Andrea. Dari penyelenggaraan Business Forum ini diharapkan dapat menghasilkan kerja sama konkret antara para pengusaha Indonesia, Yordania, dan Palestina. (sumber: KBRI Amman)