Jelajah Budaya Tionghoa Nusantara: Cerita Akulturasi Masyarakat Tionghoa di Indonesia

0
04. Poster Jelajah Budaya Tionghoa Nusantara

Bagi anda yang ingin mengetahui budaya Tionghoa di Indonesia, tidak perlu bingung untuk mendapatkan informasinya. Pada tanggal 24 Juni 2022, DAAI TV akan menayangkan  program yang menceritakan   akulturasi masyarakat Tionghoa di seluruh Indonesia dengan budaya dan masyarakat setempat, dengan tajuk “Jelajah Budaya Nusantara”.

Program ini akan tayang setiap hari Jumat, pada pukul 19.00 WIB selama 24 menit. Tak hanya televisi, program tersebut juga akan dapat disaksikan di livestreaming www.daaitv.co.id ataupun dengan mengunduh aplikasi DAAI+.

Manajer PR & Branding DAAI TV Mika Wulan mengatakan DAAI TV ingin mengisahkan betapa indahnya toleransi antar-budaya dan pembauran antar etnis di seluruh Nusantara.

“Kami mendokumentasikan keindahan tersebut dalam sebuah program yang bisa membuat orang menyadari bahwa masyarakat yang harmonis itu sudah ada sejak dahulu di Nusantara dan nilai inilah yang harus kita wariskan pada seluruh generasi Indonesia”, kata Wulan dalam siaran persnya yang diterima Redaksi EL JOHN News, Senin (20/06/2022).

Sementara itu, salah satu Produser Program Jelajah Budaya Tionghoa mengungkapkan menjelajah banyak ditemukan nilai kemanusiaan yang tertuang dalam berbagai segi kehidupan masyarakat saat menjelajahi berbagai kota Indonesia. Itu lah yang ditemukan saat memproduksi program ini.

 “Saat proses produksi di berbagai kota, kami secara langsung melihat keharmonisan masyarakat yang luar biasa. Dan kisah-kisah seperti inilah yang perlu diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia”, papar Sapto Agus Irawan, salah satu Produser Program Jelajah Budaya Tionghoa. 

Harmoni Caruban Nagari  

“Harmoni Caruban Nagari” menjadi episode pertama pada program ini. Di episode perdana tersebut, akan diceritakan   masyarakat peranakan Tionghoa di kota Cirebon. Seperti diketahui, Cirebon menjadi pangkalan penting dalam jalur pelayaran dan perdagangan antarbangsa sejak abad ke-15 atau  saat Kesultanan Cirebon mulai Berjaya. Tak hanya perdagangan, namun kota Pelabuhan ini, juga berperan sebagai jembatan antar budaya, mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, hingga warisan nonfisik yang menjadi saksi bisu perpaduan budaya Arab, India, Eropa dan Tiongkok.

Pernikahan antara Sunan Gunung Jati yang juga Sultan Cirebon dengan Putri Hong Tien Nio dari Tiongkok pada tahun 1553 melegitimasi hubungan harmonis etnis Tionghoa dengan masyarakat lokal Cirebon ratusan tahun kemudian. Pernikahan tersebut menjadi   momentum pembauran budaya di antara masyarakat setempat dengan Tionghoa.

Batik Cirebon menjadi salah satu bukti otentik simbol akulturasi budaya Tionghoa. Motif megamendung hingga wadasan menjadi ciri khas batik pesisiran yang dipadukan unsur lokal Cirebon.

Keindahan Toleransi di berbagai kota di Nusantara

Toleransi menjadi salah satu pesan penting yang digaungkan program Jelajah Budaya Tionghoa Nusantara. Dalam proses pembuatannya di berbagai kota, DAAI TV mendapatkan dukungan dari berbagai komunitas Tionghoa maupun non-Tionghoa di kota-kota yang disinggahi.

“Saya rasa ini salah satu program yang mengangkat pesan toleransi. Kita bisa melihat bagaimana budaya Tionghoa dan budaya setempat menyatu dan memperkaya kebudayaan Indonesia. Program ini bisa menjadi referensi anak-ank muda untuk melihat langsung akar sejarahnya”, ungkap Chandra Yap, Sekretaris Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI).

Anthony Hong, Produser program ini juga menjelaskan berartinya dukungan dari semua pihak ini sangat berarti untuk mendokumentasikan komunitas Tionghoa di berbagai daerah.

“Jelajah Budaya Tionghoa Nusantara merupakan film dokumenter Mandarin berskala besar pertama di Indonesia. Dukungan dan apresiasi dari komunitas Tionghoa di berbagai daerah menjadi motivasi kami untuk berani melangkah lebih jauh dan mengangkat kisah-kisah Tionghoa dari berbagai kota di Indonesia”, ujarnya.

Pengalaman hidup berdampingan dengan masyarakat lokal yang beragam, membuat karakter masyarakat Tionghoa di berbagai daerah tidak sama. Perpaduan antara etnis Tionghoa dan  budaya setempat sudah menyatu dalam tradisi yang dijalankan oleh semua masyarakat, tak peduli apa pun etnisnya. Inilah cerminan Indonesia, yang dikenal sebagai bangsa yang ramah dan penuh toleransi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *