Jelang Natal & Tahun Baru, Dishub DKI Jakarta Cek Kesiapan Bus
Petugas Dinas Perhubungan mengecek kesiapan bus di terminal Kalideres, Jakarta Barat untuk mudik Natal dan Tahun Baru 2018. Hasilnya, banyak bus yang masih mengabaikan penunjang keselamatan seperti alat pemukul kaca dan pemadam kebakaran.
“164 yang diperiksa. Untuk persyaratan utama atau komponen utama rata-rata lulus. Seperti sistem rem, yang fatal-fatal, kayak rem, kemudi. Kebanyakan nggak lulus di alat tanggap darurat. Kayak nggak ada alat pemadam, pemukul kaca,” ujar Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain, pada Rabu (13/12).
Pemeriksaan ini dimulai sejak 2 minggu yang lalu, dan akan dilakukan hingga 6 Januari 2018 mendatang. Menurut Revi, 95 persen bus lulus dalam komponen utama. Sedangkan untuk penunjang keselamatan hanya 40 persen yang lulus.
“Tapi di unsur teknis penunjang, banyak yang tadi saya bilang, seperti alat tanggap darurat kurang. Semula kita tilang ada 35 nggak lolos. Ada juga yang kita peringati,” kata Revi.
“Ada, yang tidak melengkapi itu ada 60 persen,” imbuhnya.
Bus-bus yang tidak memiliki penunjang keselamatan masih diperbolehkan beroperasi. Hal ini karena mereka sudah lulus di komponen utama.
“Tidak hambat aktivitas. Karena dari keselamatan dia penuhi syarat, cuma untuk kelengkapan yang tidak lengkap,” ucap dia.
Meski begitu, Revi menghimbau agar Perusahaan Otobus (PO) melengkapi penunjang keselamatan. Hal-hal seperti itu penting ketika terjadi kecelakaan.
“Jadi misal ada kebakaran di jalan tol harus pecahkan kaca. Kalau mogok ada segitiga pengaman. Kemudian kotak obat untuk gunakan obat yang ada di situ,” sebut Revi.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku khawatir dengan kondisi angkutan umum. Budi menyebut banyak angkutan umum yang kondisinya buruk.
Budi menerangkan pihaknya telah mengecek secara acak terhadap angkutan-angkutan tersebut. Hasilnya, hanya 50 persen yang kondisinya sehat dan laik jalan.
“Kedua, berkaitan dengan kondisi buruknya kesehatan dari angkutan umum kita. Angkutan umum kita, kami sudah melakukan rem check secara random, hanya 50 persen yang sehat,” ujar Budi usai menerima tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Utama di gedung STIK/PTIK, Jl. Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (13/12).