Jokowi dan Fukuda Bahas Investasi Untuk Tiga Proyek Transportasi

0
780-presiden_joko_widodo_kiri_dan_presiden_asosiasi_jepang_indonesia_yasuo_fukuda_kanan-718x452

Presiden Jokowi hari ini, Jumat, 27 Oktober 2017 menerima kedatangan mantan Perdana Menteri Jepang yang juga Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia Yasuo Fukuda di Isatana Merdeka, Jakarta. Kunjungan Fukuda ke Istana  tak sendiri, ia memboyong 12 pimpinan perusahaan raksasa di Jepang. Sedangkan dalam pertemuan ini, Jokowi didampingi sejumlah Menteri diantaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dalam pertemuan tersebut,  Jokowi dan Fukuda membahas investasi untuk proyek transportasi, baik proyek yang akan dan sedang dikerjakan. Ketiga proyek itu yakni Pertama, pembangunan mass rapid transit (MRT) di mana pembangunan tahap satu telah rampung. Tahap dua proyek ini sedang dilaksanakan, dan tahap tiga masih tahap study.

“MRT itu tahap satu sudah selesai. Tahap dua sedang akan dilaksankaan. Dan tahap 3 sedang dalam tahap studi,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya usai pertemuan.

Proyek lain yang dibahas adalah kereta cepat Jakarta-Surabaya yang saat ini dalam tahap studi. Menhub mengatakan, studi yang dilakukan Japan International Corporation Agency (JICA) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ditargetkan akan selesai November.

“Dan kali ini memang kita bahas secara intensif dengan Jepang agar berjalan cepat,” ujar Menhub.

Kemudian proyek yang terakhir adalah pembangunan pelabuhan Patimban. Pembangunan akan disarankan untuk dipercepat saat dimulai pembangunan. Rencanaya pembangunan bisa dimulai awal tahun depan dengan harapan selesai pada 2019.


Untuk nilai investasi, kedua pihak tidak membicarakannya. Namun, Jepang dan Indonesia hanya membahas bentuk investasi apa saja yang dibutuhkan guna menunjang proyek-proyek tersebut.

Menhub  menuturkan, selama ini belum ada persoalan berarti yang mengganjal pengerjaan ketiga proyek ini. Yang jadi permasalahan utama adalah pembebasan lahan. Meski demikian, dengan terbitnya sejumlah peraturan diharap proyek ini bisa rampung sesuai jadwal.

Pada proyek MRT yang berada di Ibu Kota, persoalan utama adalah pembebasan lahan warga yang sudah lama menetap. “Tapi saya yakin dengan pengalaman kita di tahap awal praktis bisa kita kendalikan dengan baik,” tutup Menhub.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *