Jokowi Minta Kepercayaan Dunia Dimanfaatkan Untuk Menarik Investor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk kesekian kalinnya menyinggung soal invetasi di hadapan para menterinya. Presiden meminta seluruh jajaran menteri Kabinet Kerja untuk memanfaatkan momentum kepercayaan dunia internasional terhadap sektor investasi di Indonesia. Hal ini disampaikan Presiden saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2017.
Presiden menegaskan telah banyak lembaga pemeringkat internasional yang memberikan peringkat membanggakan bagi Indonesia. Kondisi seperti inilah yang diinginkan Presiden untuk dimanfaatkan para pembantunya untuk sebanyak-banyaknya menarik investor luar negeri. Seperti diketahui Indonesia mendapatkan peringat yang cukup tinggi dari sejumlah lembaga pemeringkat dunia seperti Fitch Ratings, Moody’s Investors Service , dan Standard and Poor’s. Dengan peringkat Indonesia yang meroket maka Indonesia pantas disebut sebagai negara layak investasi.
Bahkan yang baru-baru ini dari organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nations Conference on Trade and Developments (UNCTAD) menempatkan Indonesia pada peringkat keempat sebagai negara tujuan investasi yang prospektif, selama periode 2017-2019. Sedangkan berdasarkan riset Bank Dunia, kemudahan berinvestasi di Indonesia naik dari peringkat 120 pada tahun 2015 menjadi 91 pada 2016.
“Ini yang harus kita manfaatkan betul-betul secepat-cepatnya. Momentum tidak akan datang dua atau tiga kali. Ini momentumnya sudah ada di tangan,” kata Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan, momentum stabilitas keamanan dan politik di dalam negeri juga menjadi salah satu faktor pendukung upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, selama kurun waktu 2015-2016, pemerintah mampu mengawal inflasi di bawah 4% dan saat ini suku bunga acuan 7-Days Reverse Repo Rate turun dari 4,75% menjadi 4,5%. .
“Ini juga momentum. Momentumnya bertumpuk-tumpuk. Jangan sampai ada yang tidak mengerti adanya momentum ini. Secepatnya kita memperbaiki di dalam kementerian masing-masing dan di lembaga-lembaga yang ada, agar momentum itu betul-betul memberikan manfaat pada rakyat dan negara,” ujar Presiden Jokowi.
Lebih lanjut dikatakan, kunci peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional adalah investasi. Oleh sebab itu, pemerintah terus melakukan terobosan untuk mengurangi hambatan investasi di Tanah Air.
“Kuncinya ada di investasi. Pertumbuhan ekonomi kuncinya ada di investasi karena dari situlah lapangan pekerjaan bisa terbuka. Jangan sampai ada kementerian yang masih menghambat dan belum peduli terhadap momentum ini sehingga masih bekerja rutinitas, monoton, dan tidak memiliki terobosan,” katanya.
Pada bagian lain, Presiden Jokowi mengingatkan para menteri untuk tidak menerbitkan peraturan maupun kebijakan yang tidak disertai kajian mendalam.
Dikatakan, kebijakan yang tidak dikalkulasi secara matang selain merugikan masyarakat, juga berpotensi mempersulit proses penanaman modal baik di pusat dan daerah.