Jokowi Tutup Perdagangan Saham, IHSG Menguat 41,60 Point

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukan hasil positif di sepanjang tahun 2017. Jelang akhir tahun, IHSG menguat pada 41,60 poin atau 0,66 persen ke posisi 6.355,65. Hasil ini diperoleh setelah perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat, 29 Desember 2017. Penutupan perdagangan saham tahun ini, ditandai dengan penekanan palm hand screen di main hall gedung BEI, bersama direksi BEI dan komisioner Otoritas Jasa Keuangan
Sementara itu untuk indeks sama LQ45 menguat 0,84 persen ke posisi 1.070,34. Sebagian besar indeks saham hasilnya cukup memuaskan atau mendapat acuan menghijau. Melihat hasil perdagangan saham ini, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. Pasalnya pasar modal memberi kontribusi pada perekonomian nasional.
“Dengan mengucap Alhamdulillah dengan ini perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2017 secara resmi ditutup,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, sebelumnya tak sedikit prediksi yang buruk terhadap ekonomi Indonesia. Kendati demikian, pencapaian IHSG kali ini justru dinilai menunjukan hasil dan prestasi yang memuaskan.
“Kalau kita lihat 12 bulan terakhir tahun 2017 hampir semua risiko yang di awal tahun kita wanti-wanti akan meledak ternyata bisa kita lewati dengan baik semuanya,” ujarnya.
Peristiwa yang dapat memperburuk aktivitas perdagangan saham di Indonesia kerap terjadi di tahun 2017 ini. Sebut saja ada masalah politik dalam negeri, masalah politik internasional, dan bahkan dampak dari terpilihnya Presiden AS Donald Trump terhadap perekonomian Indonesia yang kemudian dikhawatirkan dapat menyebabkan para investor kembali ke kampung halamannya. Namun peristiwa itu tidak membawa dampak yang selalu merugikan Indonesia. Justru semakin menguatkan grafik perdagangan saham.
“Ekspor negara-negara berkembang khususnya di Asia malah melonjak lalu tahun 2017 adalah tahun di mana laju pertumbuhan perdagangan dunia kembali di atas laju pertumbuhan ekonomi dunia untuk pertama kalinya dalam 7 tahun,” ujar Jokowi.
Presiden menyebut ekspor Indonesia saat ini pun mengalami kenaikan hingga sekitar 15-17 persen. Bahkan, kata dia, investasi internasional ke Indonesia juga mengalami pertumbuhan sekitar 13-14 persen.
Jokowi pun menegaskan agar para pelaku ekonomi tak terpengaruh dan khawatir terhadap isu-isu tersebut sehingga membuat pesimistis. Presiden mengatakan, diperlukan sikap optimisme untuk menghadapi berbagai tantangan.
Ia pun berharap agar momentum dan kesempatan ini dapat digunakan sebaik-baiknya oleh seluruh kalangan. “Momentum seperti ini yang harus kita gunakan di awal tahun,” sambung Jokowi.