Kemenhub Buka Peluang Airbus Kembangkan Industri Penerbangan di Indonesia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperluas peluang kolaborasi antara produsen pesawat terkemuka, Airbus, dengan perusahaan penerbangan domestik untuk mendorong pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan kesempatan ini dalam pertemuan dengan President Airbus Commercial APAC, Anand Stanley, pada acara Singapore Airshow 2024 beberapa waktu lalu.
“Pemerintah telah menjalin kemitraan yang kokoh dengan Airbus. Karena itu, saya dengan senang hati menyatakan bahwa kami terbuka untuk mengeksplorasi kolaborasi antara Airbus dengan berbagai perusahaan penerbangan domestik di Indonesia,” ungkap Menhub.
Menhub menekankan bahwa kerjasama dapat beragam bentuk, termasuk dalam pembuatan suku cadang pesawat dan penyediaan perlengkapan pendukung penerbangan lainnya. Ia berharap kerjasama antara Airbus dengan perusahaan-perusahaan domestik dapat terus berkembang.
Kerjasama antara Indonesia dan Airbus telah dimulai sejak tahun 1976. Kemitraan terbaru termasuk kerjasama antara Airbus dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dalam memproduksi komponen aerostruktur helikopter.
Tidak hanya itu, Airbus juga berencana untuk meningkatkan jumlah pesawat Airbus yang beroperasi di maskapai Indonesia, baik pesawat kecil (narrow body) maupun pesawat besar (wide body), mengingat permintaan penerbangan yang terus meningkat di Indonesia. Ini sejalan dengan pembukaan berbagai bandara besar baru dengan landasan pacu (runway) 3.000 m oleh pemerintah, seperti Bandara Kertajati dan Bandara Dhoho Kediri.
“Pemerintah akan mendukung peningkatan jumlah pesawat melalui maskapai yang telah beroperasi maupun melalui maskapai baru dengan kerjasama Indonesia dengan maskapai asing. Kami menyambut baik kehadiran Airbus di maskapai Indonesia,” kata Menhub.
Menhub juga menekankan pentingnya kerjasama di bidang sumber daya manusia (SDM), termasuk peningkatan kapasitas SDM penerbangan di Indonesia melalui pelatihan praktisi industri aviasi.
“Indonesia telah memperoleh manfaat besar dari kerja sama teknis dalam hal pelatihan, seperti Program Keselamatan Negara (SSP), Sistem Manajemen Mutu (QMS), dan Proyek Navigasi Berbasis Kinerja (PBN). Saya berharap kerjasama antara Indonesia dan Airbus semakin kuat untuk memajukan industri penerbangan sipil yang lebih maju dan tangguh,” tambah Menhub.