Kemenpar: WITF 2025 untuk Dongkrak Mobilitas Wisnus dan Sukseskan Gerakan BBWI

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyatakan partisipasi dalam pameran Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025 pada 10–12 Oktober 2025 di Nusantara International Convention Exhibition (NICE), PIK 2, Tangerang, Banten, menjadi strategi yang efektif untuk mendukung Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) sekaligus mendorong pencapaian target jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada 2025.
Pada WITF 2025, Kementerian Pariwisata berpartisipasi dengan menghadirkan booth seluas 36 m² yang memfasilitasi delapan pelaku industri pariwisata dari berbagai sektor seperti transportasi, akomodasi, desa wisata, asosiasi, wellness, serta travel agent/tour operator(TA/TO).
Mereka berasal dari Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT), di antaranya Flores Trail Labuan Bajo, Segoro Tour, The Jayakarta Suites Hotel, Asosiasi Kembali Berwisata Indonesia (Kemberin), PT Kereta Api Indonesia (KAI), Desa Wisata Alamendah, Ismaya Group, dan Martha Tilaar.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/10/2025), menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam WITF 2025 merupakan salah satu strategi penting untuk meningkatkan jumlah perjalanan wisatawan nusantara sekaligus memperkuat perekonomian nasional melalui sektor pariwisata.
“Kami berharap keikutsertaan dalam WITF 2025 dapat memberikan manfaat optimal serta membuka peluang-peluang baru bagi para seller dan buyer melalui kegiatan networking dan business dealing,” ujar Made.
Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025 merupakan salah satu pameran pariwisata terbesar di Indonesia yang diselenggarakan oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).

Pameran ini bersifat business to business(B2B) dan bertujuan memasarkan pariwisata Indonesia secara global, sekaligus menjadi wadah kolaborasi dan kerja sama antarpelaku industri pariwisata dalam mempromosikan destinasi tanah air.
WITF diikuti oleh berbagai pelaku industri pariwisata, antara lain maskapai penerbangan (airlines), travel agent/tour operator (TA/TO), destination management company (DMC), pengelola perhotelan, dinas pariwisata daerah, serta sejumlah mitra strategis lainnya. (Sumber Kemenpar)