Laba PT Astra Internasional 2018 Naik 15 %

Laba bersih Grup Astra meningkat pada tahun 2018, yang disebabkan peningkatan kontribusi dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, serta segmen bisnis jasa keuangan, yang kenaikannya melebihi dari penurunan kontribusi segmen agribisnis dan bisnis otomotif.
Sementara itu, pelemahan mata uang Rupiah sepanjang tahun menekan margin bisnis manufaktur Grup, dimana hal ini dapat diimbangi oleh dampak positif dari kontraktor penambangan dan aktivitas ekspor otomotif.
Presiden Direktur Grup Astra Prijono Sugiarto menyebutkan laba bersih pendapatan bersih konsolidasian Grup untuk tahun 2018 meningkat 16% menjadi Rp239,2 triliun, dengan pertumbuhan pendapatan pada hampir semua segmen bisnis, terutama dari segmen bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, serta otomotif. Laba bersih Grup mencapai Rp21,7 triliun, meningkat 15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Grup telah mencapai kinerja yang baik pada tahun 2018, tetapi situasi bisnis tahun 2019 tampaknya lebih menantang karena ketidakpastian kondisi makro ekonomi, pasar mobil yang sangat kompetitif dan penurunan harga komoditas,” ujarnya dalam siarapn pers Humas PT Astra, Kamis (28/2).
Nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp3.383 pada 31 Desember 2018, 11% lebih tinggi dibandingkan posisi akhir tahun sebelumnya. Utang bersih, di luar Grup anak perusahaan jasa keuangan, mencapai Rp13,0 triliun pada akhir tahun 2018, turun dibandingkan dengan nilai kas bersih sebesar Rp2,7 triliun pada 31 Desember 2017.
Hal ini disebabkan oleh investasi Grup pada bisnis jalan tol, konsesi tambang emas dan GOJEK. Anak perusahaan Grup segmen jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp47,7 triliun, dibandingkan dengan Rp46,1 triliun pada akhir tahun 2017.
Dividen final sebesar Rp154 per saham (2017: Rp130 per saham) akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada April 2019. Usulan dividen final tersebut bersama dengan dividen interim Rp60 per saham (2017: Rp55 per saham) akan menjadikan dividen total pada tahun 2018 menjadi sebesar Rp214 per saham (2017: Rp185 per saham).