Lonjakan Penumpang Kereta Api di Yogyakarta Capai 20 Persen
Angkutan kereta api di Yogyakarta laris manis pada libur panjang ini. Tingkat okupansi kereta api untuk semua kelas dari ekonomi, eksekutif dan bisnis mencapai 100 persen penumpang.
Manajer humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan okupansi kereta api jurusan Jakarta-Yogya, Bandung-Yogya, Surabaya-Yogya mencapai 100 persen. Jumlah penumpang pada liburan ini meningkat hingga 15-20 persen.
Untuk mengantisipasi lonjakan dilakukan penambahan kereta api ekstra dari Jakarta-Jogja dan Jogja-Jakarta dengan Argolawu ekstra atau kereta fakultatif kelas eksekutif berkapasitas 450 tempat duduk.
“Bahkan untuk kereta api lokal sampai kewalahan karena masih banyak penumpang tidak kebagian tiket. Kereta api lokal Prambanan Ekspres (Prameks) baik itu rute Solo-Jogja, Jogja-Solo maupun Solo-Kutoarjo habis semua,” tambah Eko Budianto, Jumat (6/5).
Menurutnya, permintaan untuk tiket kereta api lokal cukup tinggi terutama banyak yang dari kalangan para pelaju untuk Jogja-Solo, Solo-Jogja, dan Kutoarjo-Jogja. Setiap hari pasti ada yang tidak kebagian tiket sehingga mereka harus menggunakan kereta api jarak jauh dengan tarif khusus lebih mahal. Hal ini karena keterbatasan dari kereta api Prameks.
Memang tidak bisa dipungkiri libur long weekend kali ini yang juga bertepatan dengan awal bulan Mei, seakan memberikan kesempatan untuk banyak orang berlibur ke berbagai destinasi dan tujuan wisata baik itu destinasi wisata dalam negeri maupun destinasi wisata luar negeri. Termasuk yang menuju ke Yogyakarta dengan menggunakan kereta api dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung maupun Semarang dan Surabaya yang jumlahnya tentu sangat banyak sekali.
Diharapkan kesigapan petugas-petugas PT KAI untuk mengatasi segala permasalahan yang mungkin ada agar semua penumpang kereta api tetap merasa nyaman menikmati waktu berharga mereka saat libur long weekend seperti saat ini.