Luhut Tawarkan Pembangunan Jalur Kereta di Bali ke Investor China

Kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ke China benar-benar dimanfaatkan oleh Mantan Menkopolhukam untuk menawarkan pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah kepada para investor China. Salah satu infrastruktur yang ditawarkan adalah proyek pembangunan jalan kereta api di Bali.
“Ada beberapa proyek yang kita tawarkan, di antaranya jalan kereta api di Bali,” kata Luhut di Beijing, Kamis, 16 Juni 2017, seperti yang dilansir dari Antara.
Luhut menerangkan banyak keuntungan yang diambil oleh para investor dalam menanamkan modalnya di proyek pembangunan jalan kereta api ini. Jalur tersebut telah dirancang untuk melintasi beberapa kabupaten di Pulau Bali yang menjadi destinasi utama. Maka sudah dipastikan jalur kereta api ini banyak diminati wisatawan mancanegara maupun nusantara, apalagi tidak sedikit wisatawan yang suka dengan perjalanan dengan menggunakan kereta api sebagai perjalanan wisatanya.
Tahap awal pembangunan akan dimulai dari Denpasar ke Ubud di Kabupaten Gianyar dan Singaraja di Kabupaten Buleleng.
Luhut menyebut jalur kereta api baru ini akan membuat persebaran wisatawan di Bali , baik domestik maupun mancanagara, akan seimbang.
“Selama ini wisatawan hanya terkonsentrasi di Nusa Dua (Kabupaten Badung) atau di sekitar Denpasar saja. Nanti penyebarannya akan sampai ke Bali utara (Kabupaten Buleleng),” kata Luhut.
Luhut belum bisa memastikan waktu dimulainya proses pembangunan infrastruktur yang sama sekali baru di Bali itu.
“Tapi mudah-mudahan tahun depan sudah bisa dimulai karena sudah ada studi kelayakannya yang dilakukan oleh World Bank dan Universitas Udayana,” ujarnya.
Luhut menggelar kunjungan kerja di Beijing pada 15-17 Juni 2017 untuk menindaklanjuti pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping Mei lalu.
Dalam kunjungan kerja ini, dia didampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong serta sejumlah pengusaha dari Indonesia, termasuk beberapa direktur BUMN.
Ketiga menteri anggota Kabinet Kerja akan bertemu para pejabat dan pengusaha China.