Malino Akan Dikembangkan Jadi Daerah Wisata Kota Raya Malino

Objek wisata Malino, ternyata menjadi salah satu wisata yang diperhatikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla. Hari Minggu lalu, 30 April 2017, Wapres sempat mengunjungi wisata yang terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan itu. Bahkan di tempat wisata ini Wapres bersama Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Gowa Adnan Puritcha Ichsan sempat menggelar rapat terbatas membahas objek wisata Malino.
Wakil Presiden (Wapres) M. Jusuf Kalla menyatakan dukungannya kepada pemerintah daerah melalui Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Gowa Adnan Puritcha Ichsan untuk mengembangan pariwisata Malino.
“Malino akan dikembangkan sebagai kota wisata dengan nama Daerah Wisata Kota Raya Malino,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat daerah Provinsi Sulsel Devo Khaddafi di Makassar, Senin, 1 Mei 2017.
Wisata Kota Raya Malino nantinya akan dibagi dalam empat zona utama, yaitu zona Asia, zona Amerika, zona Afrika, dan zona Eropa-Australia. Di masing-masing lokasi itu akan dikembangkan wisata dengan ciri khas tanaman dan bunga sesuai dengan nama benuanya. Seperti bunga tulip khas Belanda (Eropa) dan bunga sakura khas Jepang (Asia).
Selain itu, Devo mengemukakan, kawasan Malino akan mengembangkan kebun raya, taman keragaman hayati (Kehati), taman safari, bumi perkemahan dan lokasi pendidikan religi, pusat agrobisnis, perkebunan, dan peternakan.
Malino dinilai strategis untuk dikembangkan karena memiliki banyak daya tarik, baik kondisi iklim mikronya yang sejuk maupun sejarahnya yang selalu menjadi lokasi perundingan perdamaian.
Selain itu, Malino telah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lebih siap untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata nasional yang diperuntukkan bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Untuk mewujudkan kegiatan itu, menurut dia, akan segera dikerjakan pembangunan Kebun Raya, dan untuk mendukung rencana tersebut mulai tahun 2017 akan dilakukan pelebaran dan peningkatan jalan utama, serta perjanjian kerja sama dengan pihak Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).