Manajemen Psikologis Yang Baik Menjadi Solusi Terhindar Dari Self Harm

Kehidupan manusia tak lepas dari masalah, mulai dari masalah yang sepele hingga yang besar. Untuk menyelesaikan masalah pun banyak cara yang ditempuh manusia, ada yang menyelesaikan dengan cara positif, seperti mengatasinya dengan mencari solusi terbaik sehingga masalah tersebut dapat teratasi dengan sempurna. Ada juga yang menyelesaikan masalah tersebut dengan cara negatif, seperti melampiaskan masalah tersebut dengan menyakiti dirinya sendiri atau yang biasa disebut dengan istilah self harm.
Sebenarnya, perbuatan self harm merupakan perbuatan yang bukan dengan sengaja bertujuan untuk bunuh diri. Namun, perbuatan atau tindakan self harm tentunya dapat menyebabkan risiko, seperti luka atau cedera serius, bahkan kematian yang tak disengaja.
Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan self harm, di antaranya karena gangguan kesehatan mental seperti depresi dan bipolar. Kemudian karena mendapatkan intimidasi dari pihak tertentu.Adanya tekanan di sekolah atau tempat kerja. Pertengkaran membuat masalah hubungan dengan keluarga, teman, atau kekasih. Kekhawatiran tentang uang. Sikap rendah diri. Dan cara berjuang untuk stress, kecemasan, dan depresi.

dr. Andi Asriani Arief, Sp.KJ mengatakan untuk seseorang perlu membangun manajemen psikologis yang baik agar terhindar dari self harm. Dalam manajemen psikologis ini ada hal-hal yang perlu dilakukan, seperti mengenali permasalahan yang dihadapi.
Mengenali masalah berarti, seseorang sadar sedang menghadapi masalah yang membutuhkan sebuah solusi. Dengan begitu, seseorang akan merasa memiliki sebuah kesulitan yang harus segera diselesaikan dengan baik. Dengan menyadari masalah yang dihadapi maka solusi yang diperolehnya solusi yang positif.
“Kita harus tau apa sih yang kita hadapi. Kalau perlu kita membuat catatan, apa sih yang saya hadapi sekarang. Setelah dicatat apa yang bisa saya lakukan, apakah kita perlu merubah situasi yang kita hadapi atau kah kita merubah sikap kita, persepsi kita pada situasi yang kita hadapi. Terkadang merubah situasi itu sulit karena terkadang tidak bisa kita kontrol. Yang bisa kita rubah adalah diri atau persepsi kita. Mungkin kita perlu berdamai dengan kondisi yang kita hadapi,” kata dokter Andi saat menjadi narasumber dalam program EL JOHN Medical Forum yang ditayangkan EL JOHN TV. Program ini, dipandu oleh Cinthia Kusuma Rani (Miss Earth Indonesia 2019)

Menurut dokter Andi, untuk menghindari terjadinya self harm, maka yang perlu diatasi adalah faktor-faktor yang menyebabkan self harm, seperti depresi. Seseorang yang memiliki tingkat stres yang epic atau bisa dikatakan tak dapat ditoleransi lagi, mengakibatkan dirinya depresi. Dengan begitu, untuk melepaskan rasa depresinya itu, ia akan melakukan self harm atau menyakiti dirinya sendiri.
“Apa sih yang membuat kita depresi. Misalnya kehilangan seseorang, banyakan kaya gitu ya, lalu ada juga gara-gara kehilangan pekerjaan. Jadi kita perlu berdamai dengan situasi kehilangan itu dan ini juga bukan akhir dari hidup. Saya harus bisa perlahan-lahan mulai bangkit. Memberikan asupan positif ke diri bahwa ini gangguan jiwa bisa diobati ko, bisa diatasi. Mungkin saya tidak bisa mengatasinya sendiri, saya perlu mencari bantuan orang lain tapi ini bisa diselesaikan pasti ada jalan keluarnya,” terang spesialis psikiatri di Mirabell Medical Clinic Balikpapan ini.
Selain itu, dokter Andy menyampaikan perlu ditanamkan rasa self care atau peduli terhadap diri sendiri. Rasa peduli atau mencintai diri dapat menjadikan seseorang terhindar dari self harm. Dengan self care, seseorang dapat meredam emosi dan amarah.

“Jangan lupa self care itu terkadang terlupakan oleh orang lain. Terlalu kejam terhadap dirinya, lupa untuk mencintai dirinya. Jadi bagaimana caranya self care itu, mulai sekarang kita harus mencintai diri kita sendiri dengan menerima diri kita apa adanya,” tutur dokter Andy.
Dokter Andy melanjutkan bahwa menulis jurnal dapat membantu mencari penyebab munculnya keinginan melukai diri sendiri. Anda bisa menulis apapun, misalnya apa yang terjadi hari itu dan bagaimana perasaan Anda.

Tulis juga berbagai alasan “Kenapa aku mencintai diriku sendiri” atau kebahagiaan yang selama ini pernah Anda alami untuk disimpan dan dibaca ulang saat merasa terpuruk.
Jika malu untuk mulai menumpahkan isi hati, Anda bisa mulai dengan mencoret-coret gambar acak pada secarik kertas, atau menulis lirik lagu maupun bait-bait puisi. Hal terpenting adalah Anda bisa lebih memahami emosi yang dirasakan sehingga penyebab dorongan menyakiti diri sendiri dapat disadari.
Selanjutnya, dokter Andy berpesan untuk mengkonsumsi makan sehat dan bergizi serta rutin untuk berolahraga dan juga tidur yang cukup.