Manfaat Puasa Bagi Tubuh
Pada saat bulan Ramadhan khususnya, umat muslim diharuskan untuk melakukan ibadah puasa sesuai dengan syariat Islam. Manfaat puasa sangat banyak untuk kesehatan tubuh. Hal ini karena puasa dikaitkan dengan proses detoksifikasi atau pengeluaran zat racun dari dalam tubuh. Secara umum dalam dunia medis, puasa dilakukan dalam proses menjalani pengobatan, hal ini termasuk ke dalam manajemen berat badan seperti dalam upaya membersihkan saluran pencernaan dan untuk menurunkan lipid. Ada pula efek samping dari puasa yang berlebihan yaitu disebut kecelakaan diet atau orang yang melakukan diet dengan berpuasa namun berlebihan. Terlepas dari semua itu, puasa dalam Islam yaitu Puasa Ramadhan berbeda dengan puasa yang dilakukan medis, dan tidak akan terjadi seperti kecelakaan diet, karena asupan kalori dan gizi orang yang berpuasa Ramadhan masih tercukupi. Selain itu puasa di bulan Ramadhan merupakan atas kesadaran diri sendiri, bukan paksaan dari dokter.
Tidak diragukan lagi Anda akan menyadari efek positif puasa dapat memiliki kesejahteraan mental dan fokus spiritual, kekuatan otak meningkat dengan puasa Ramadhan, bahkan lebih signifikan daripada yang Anda kira. Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di Amerika Serikat menemukan bahwa fokus mental dicapai selama Ramadan meningkatkan, tingkat faktor neurotropik yang diturunkan dari otak yang menyebabkan tubuh untuk menghasilkan sel-sel otak lebih banyak, sehingga meningkatkan fungsi otak. Demikian juga, penurunan yang berbeda dalam jumlah hormon kortisol, yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal, berarti bahwa tingkat stres sangat berkurang baik selama dan setelah Ramadhan.
Kita semua tahu bahwa penurunan berat badan adalah salah satu hasil fisik yang dikarenakan puasa selama bulan Ramadhan, tetapi ada juga berbagai macam perubahan yang sehat yang terjadi dibalik penurunan berat badan tersebut. Sebuah tim ahli jantung di Uni Emirat Arab menemukan bahwa orang yang menjalani Ramadhan menikmati efek positif pada profil lipid mereka, yang berarti ada pengurangan kolesterol dalam darah. Kolesterol rendah meningkatkan kesehatan jantung, sangat mengurangi risiko menderita penyakit jantung atau stroke. Terlebih lagi, jika Anda mengikuti diet sehat setelah Ramadan, kadar kolesterol yang baru diturunkan ini mudah untuk dipertahankan.
Selama puasa, metabolisme akan menjadi lebih efisien, yang berarti jumlah nutrisi yang diserap dari makanan semakin besar. Hal ini dikarenakan peningkatan hormon yang disebut adiponectin, yang diproduksi oleh kombinasi antara puasa dan sahur, sehingga memungkinkan otot untuk menyerap lebih banyak nutrisi.
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah koroner, dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa terjdi perubahan dan konversi yang massif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan. Sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati.
Bukannya lemas sehingga menjadi gampang sakit, ternyata puasa justru meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini didukung oleh penelitian yang bahkan sudah umum, yaitu mengenai: Ketika seorang berpuasa maka akan terjadi peningkatan Limfosit sampai dengan 10 kali lipat dalam tubuhnya, hal ini memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem imunitas tubuh, sehingga puasa justru menghindarkan kita dari berbagai virus dari lingkungan luar/makanan yang tidak baik.
Ginjal merupakan penyaring zat berbahaya apapun yang kita makan dan minum dan berpuasa membuat ginjal semakin sehat, mengapa? Karena fungsi ginjal akan maksimal bila kekuatan osmosis urin mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air, dan satu-satunya cara adalah dengan mengurangi asupan air yaitu ketika berpuasa.