Tourism

Manjakan Wisatawan, Tanjung Lesung Bakal Bangun Faunaland Kidzoo

Manajemen PT Banten West Java (BWJ)  tak berhenti mengeluarkan terobosan untuk menjadikan Tanjung Lesung sebagai destinasi wisata pilihan utama. Terobosan terbaru yakni akan dibangunnya objek wisata mengenal hewan yakni Faunaland Kidzoo

Pembangunan tersebut merupakan kolaborasi antara PT BWJ dengan PT Fauna Land Indonesia. Kedua belah pihak telah resmi menandatangani Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) beberapa waktu lalu.

Dari pihak PT. BWJ, SPK tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT BWJ Poernomo Siswoprasetijo dan Direktur PT BWJ  Fachrully F. Lasahido. Sementara dari PT. Faunaland Indonesia, SPK ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT Fauna Land Indonesia Gunalen.

Faunland Kidzoo ini, rencananya akan di bangun pada Desember tahun ini. Pembangunannya tidak jauh dari lokasi Mongolian Culture Centre KEK Tanjung Lesung.  Selain itu, juga akan dibangun Faunaland Resort dan fasilitas pendukungnya.

Poernomo Siswoprasetijo pada kesempatan ini mengatakan, kesepakatan PKS ini untuk meningkatkan jumlah wisatawan dan sebagai bentuk mendukung program pemerintah mengajak wisatawan Nusantara traveling di Indonesia saja selama adaptasi kebiasaan baru dengan melakukan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

“Saat ini diutamakan wisatawan domestik. Jadi, kami mendukung upaya Kemenparekraf yang tengah mengajak wisatawan Nusantara untuk jangan ragu traveling di dalam negeri selama era new normal,” paparnya.

Faunaland Kid Zoo dengan Mongolian Culture Centre bisa saling memberikan value added dengan hadirnya satwa-satwa mungil lucu yg menarik buat anak-anak dan keluarga di lingkungan Mongolian Culture Centre yang bernuansa Mongolia.

Seperti diketahui objek wisata Faundaland sudah dibangun di Taman Impian Jaya Ancol. Kehadiran Faunaland , sukses memperbanyak kunjungan  jumlah wisatawan lokal ke Ancol,  khususnya wisatawan yang sudah berkeluarga.

Sedangkan Monglian Culture Centre di KEK Tanjung Lesung merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Hunian dengan konsep kebudayaan Mongol ini didesain langsung oleh arsitek asal Mongol. Konsepnya sendiri dirancang oleh Duta Besar Mongolia di Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan tingkat kualitas dan menjaga otentisitas sehingga para pengunjung dapat merasakan kehidupan ala Mongol yang sebenarnya. Begitu pun dengan material yang digunakan dalam pembuatan GER – tenda khas Mongol yang identik dengan kehidupan nomadik –, semua diimpor khusus dari negeri asalnya.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button