Mencintai Seni  Membuat Marchella Mulyawan Memilih Menjadi Seorang Desainer

0

Berangkat dari kecintaannya terhadap seni membuat Marchella Mulyawan (Miss Chinese Indonesia 2021) memilih menjadi seorang desainer atau perancang busana.  Dari situlah Marchella menceburkan diri ke dunia fesyen.

“Fesyen  itu, bercabang atau berakar dari seni  yang bisa dipakai,  seni yang diterapkan pada kain,  pada media yang bisa dikenakan oleh orang atau yang kita bisa kenakan sehari-hari. Jadi lebih dari seni lalu berkembang dengan hobi dan juga kesenangan ,”  kata Marchella saat diwawancarai tim liputan EL JOHN Media.

ESMOD Jakarta, merupakan sekolah yang dipilih Marchella untuk mendalami ilmu tentang desainer.  Marchella menjalani pendidikan di ESMOD Jakarta selama dua tahun. Di ESMOD  Jakarta, Marchella banyak mendapat ilmu tentang bagaimana merancang busana yang baik dan benar, serta belajar  membuat karya yang menjadi trend di masa depan.

ESMOD Jakarta menempatkan fashion dalam konteks yang lebih luas. Itu sebabnya ESMOD Jakarta fokus pada mode dan bisnis, mempersiapkan perancang busana penentu tren masa depan sebagai pengusaha mode masa depan. Setelah dua tahun menjalani pendidikannya di ESMOD Jakarta, Marchella ingin mempertajam lagi  keahliannya dalam merancang busana, karena itu Marchella kembali melanjutkan sekolahnya di ESMOD namun kali ini ESMOD yang dipilih Marchella adalah ESMOD International yang berada di Paris, Perancis.

“Saya memilih sekolah tersebut karena sepak terjang dari desainer atau alumninya juga di Indonesia itu sangat prominen ya atau sangat dikenal banyak orang mereka punya kurikulum yang menurut saya paling lengkap dibandingkan dengan sekolah lain Jadi ya untuk pendidikan pasti selalu cari yang terbaik,” ujar Marchella.

Sudah banyak, busana karya Marchella yang dipasarkan maupun dipamerkan di event-event tertentu. Busana yang dibuat ini merupakan buah kerjasama dengan pihak lain termasuk dengan artis. Bahkan busana rancangan Marchella pernah dipakai oleh artis Indonesia Idol tahun 2021.

“Kita punya Kerjasama, misalnya contohnya photoshoot album atau penampilan atau konser.  Nah jadi saya kerja sama dengan mereka supaya artisnya ini pakai baju rancangan saya. Contohnya itu seperti di kompetisi Indonesian Idol di 2021,  itu ada beberapa kali kita jalan kerjasama  supaya bajunya bisa dipakai sama si artis tersebut,” ujar Marchella.

Saat ini, Marchella sendang mempersiapkan butik agar masyarakat bisa datang langsung untuk memilih mulai dari rancangan yang ingin dibuat, warna bahan dan kualitas bahan. Marchella pun memohon doa kepada masyarakat agar pembangunan butik dapat berjalan sesuai harapan.

“Aku sedang mempersiapkan offline butik, aku jadi  punya kantor supaya orang bisa datang bisa coba gaun rancangan aku, bisa juga pesan sesuai dengan kemauannya, seperti apa kebutuhannya apa warnanya dan lain-lain bisa custom juga,” ungkap Marchella.

Bagi Marchella, desainer merupakan profesi  sama dengan profesi lainnya seperti dokter ataupun guru. Oleh karena itu ada suka dan resiko yang dihadapinya. Untuk suka, ada rasa puas yang didapatkan Marchella  ketia karya yang diciptakannya disenangi orang banyak.

“Kalau sesuatu yang saya kerjakan  itu disukai banyak orang saya puas dengan hasilnya karya yang bagus karya yang bernilai itu rasa kepuasannya 100% labelnya itu luar biasa nggak bisa digambarkan dan nggak bisa dibeli,” tutur Marchella.

Untuk resiko yang dihadapi, seorang desainer merupakan profesi yang tidak kenal waktu, karena pekerjaan seorang desainer adalah pekerjaan yang terus berproses untuk menciptakan karya-karya yang inovatif dari segi penampilan.

Marchella mengungkapkan desainer tanah air tidak kalah kualitas ngerancangnya dengan desainer luar negeri. Bahkan karya desainer tanah air ikut dipamerkan di  event fashion ternama  di dunia seperti  New York Fashion Week.

Menurut Marchella, yang terpenting bagaimana dukungan dari pemerintah terhadap karya desainer tanah air. Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan oleh para desainer agar karya dapat dapat dikenal oleh masyarakat internasional

“Di Prancis itu,  fashion house atau rumah-rumah modenya u didukung sekali sama , di sana mereka itu dilindungi, di support, diberikan wadah, diberikan tempat untuk berkarya, misalnya Setiap berapa bulan ada fashion show secara nasional dan lain-lain Nah mungkin di Indonesia itu bukannya kalah secara karya tapi kalah secara apresiasi atau wadahnya yang belum benar-benar terbentuk seperti itu,” ungkap Marchella.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *