Menebar Virus Ecopreneurship ala Arsilia Arsyadjuliandi
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Sepertinya pepatah tersebut tak salah disematkan kepada Arsilia Arsyadjuliandi. Sebagai anak pengusaha, ia juga mempunyai lini bisnis. Fokus bisnisnya disesuaikan keseharian dan kebiasaan. Dua sektor digarap, fesyen dan kuliner. Hanya, yang diusung ramah lingkungan dan serbaorganik.
“Jadi memang passion saya untuk hidup organik dan ramah lingkungan sesuai kebiasaan saya juga,” katanya.
Di bisnis fesyen, bersama partner seorang designer ternama,Evelyn Angelia Jusri, menciptakan brand Bumi Clothing. Berbagai jenis pakaian perempuan disediakan. Mulai gaun hingga kaftan dan pakaian kasual bagi perempuan Indonesia.
“Lebih ke ramah lingkungan. Jadi pakaian bahan semua tenun berwarna alam, bahannya juga tidak bermaterial mengandung polyester dan nylon. Jadi bisa buat orang yang alergi atau kulit sensitif juga,” jelasnya.
Diceritakan, dia penikmat organik. Bahkan untuk si buah hati pun demikian. Sehingga urusan makanan selalu selektif. Harus makanan yang tidak mengandung pengawet dan memang diakuinya susah mencari makanan karena tidak banyak toko-toko yang jual.
Alhasil, beranjak dari pengalaman tersebut muncul ide menjalankan eco business. Alumni University of Colorado at Boulder jurusan keuangan ini secara online menyediakan makanan organik. Melalui situs shopatverde.com.
“Bekerja sama dengan beberapa vendor, kita juga selektif memilih barang yang akan dijual apakah benar-benar organik atau tidak. Yang kita pasarkan tidak hanya makanan, tapi ada juga barang-barang lain yang memang berbahan dasar organik. Misalnya lotion, shampoo, dan lainnya,” ujarnya.
Sekarang pengusaha asal Riau tersebut banyak bekerja sama dengan pelaku usaha yang ada di Jakarta, Jogjakarta, dan Bali. Ke depan, dia berharap akan muncul pengusaha atau para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang juga bisa ikut menawarkan produk-produk serupa.
Sosok yang sangat antusias dengan hidup organik ini memiliki target mendirikan eco center di kampung halamannya, Riau. Mulai eco wisata lengkap dengan restoran dan menjual makanan dan fesyen berbahan organik sehingga ecopreneur yang jadi concern bisnisnya terus berkembang dan menjaga kelestarian alam lingkungan demi hidup sehat berkelanjutan.
“Target dan mimpi begitu. Sekarang fokus makanan dan clothing dulu, agar dapat menularkan dan menumbuhkan ecopreneur bagi rekan-rekan pebisnis,” harapnya.
Pasarkan Produk yang Ramah Lingkungan
Selain menyiapkan branding sendiri dalam produk clothing yang ditawarkannya dengan harga terjangkau, sesuai konsep bisnisnya sebagai ecopreneur, Arsilia juga menampung dan membantu memasarkan produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kita dorong pelaku UMKM memiliki semangat untuk menjalankan usaha ramah lingkungan dengan bahan-bahan organik, begitu juga petani organik. Kita siap tampung dan pasarkan,” ujarnya.
Kini, diakuinya ada beberapa UMKM sudah digandeng. Semangat bersama untuk melakukan usaha ramah lingkungan menjadi dorongan tersendiri baginya. Bahkan di beberapa daerah, seperti daerah asalnya Riau, sudah melakukan seleksi produk.
“Misalnya produk minyak kemiri dan teh daun kelor. Artinya kita siap banget menampung dan memasarkan produk yang ramah lingkungan ini,” tutupnya.