Menghormati Leluhur, Perkumpulan Marga Xiao Rayakan Tradisi Sembahyang Musim Semi
Dengan suasana penuh persaudaraan dan kebersamaan, Perkumpulan Marga Xiao Indonesia menggelar sembahyang leluhur di Sekretariat Perkumpulan Marga Xiao Indonesia di Jalan Mangga Besar Raya Blok 38 BY Jakarta Barat, Minggu, (21/04/2024).
Tradisi ini digelar untuk menyambut musim semi. Tradisi ini secara khusus merayakan peralihan musim dari dinginnya musim dingin menuju kehangatan musim semi, yang sering dianggap sebagai simbol kehidupan baru dan harapan.
Menurut budaya Tionghoa, musim semi adalah waktu yang paling tepat untuk menghormati dan mempersembahkan doa kepada leluhur. Dipercaya bahwa pada saat ini, energi alam semesta sedang bangkit kembali setelah periode dingin yang suram, dan doa-doa yang dilakukan dengan tulus dapat membawa berkah dan perlindungan bagi keluarga dan keturunannya di masa depan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Perkumpulan Marga Xiao Indonesia Joko Saputra, Sekjen Perkumpulan Marga Xiao Indonesia Tjia Apeng, Ketua Umum Marga Xiao Internasional Martinus Johnnie Sugiarto dan Wakil Ketua Umum Perkumpulan Marga Xiao Indonesia Ismanto Siaw.
Setelah melakukan sembahyang leluhur, pengurus dan anggota makan bersama di Restoran Haka di jl pintu air raya no.23, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Acara makan bersama ini juga dihadiri sejumlah perkumpulan, di antaranya Yayasan Hainan Jakarta, Komunitas Perantau Kundur, Himpunan Kuala Tungkal dan Jambi Hopeng Club. Acara makan bersama ini diisi oleh hiburan karaoke dan pembagian doorprize.
Ketua Umum Perkumpulan Marga Xiao Indonesia Joko Saputra mengatakan sembahyang leluhur menyambut musim semi dan makan bersama merupakan kegiatan rutin yang setiap tahun digelar dengan tujuan untuk mempererat ikatan silaturahmi dan memperkokoh kebersamaan.
Sembahyang leluhur kita lakukan satu tahun dua kali dan kebetulan jatuhnya ini hari untuk yang musim semi ini dan selesai sembahyang, kita rame-rame terus pergi ke restoran kita makan siang bersama. Dengan kegiatan ini kita bisa berkumpul, bersilaturahmi dan kita dapat berdoa agar kita semua diberi Kesehatan, keberkahan serta kemakmuran,” kata Joko.
Hal senada juga disampaikan Sekjen Marga Xiao Indonesia Tjia Apeng. Ia menjelaskan bahwa setiap tahun, perubahan musim dari dinginnya musim dingin menjadi hangatnya musim semi merupakan momen yang dinanti-nantikan. Ini tidak hanya menandai perubahan cuaca, tetapi juga menggambarkan perjalanan hidup yang terus berputar.
“Dengan sembahyang musim semi, kami tidak hanya berdoa untuk kesehatan dan kedamaian bagi keluarga kami, tetapi juga untuk seluruh masyarakat. Kami berharap agar berkat dari leluhur dapat melimpah ke anak cucu kami dan semua warga,” lanjut Tjia Apeng.
Tjia Apeng menekankan pentingnya kebersamaan dan kesatuan di antara anggota marga Xiao. Dia mengajak semua anggota untuk terus menjaga tradisi dan nilai-nilai keluarga, serta untuk mengajarkan generasi muda tentang warisan budaya yang mereka miliki.
“Dengan berkumpul dalam sembahyang seperti ini, kami tidak hanya merayakan tradisi kami, tetapi juga memperkuat kebersamaan kami sebagai satu keluarga. Meskipun beragam agama, kami tetap satu dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Tjia Apeng dengan penuh semangat.
Wakil Ketua Umum Perkumpulan Marga Xiao Indonesia Ismanto Siaw. mengajak semua anggota marga Xiao untuk merenungkan makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi ini.
Ia menjelaskan bahwa meskipun Indonesia tidak memiliki empat musim seperti di Tiongkok, tradisi sembahyang musim semi tetap dijalankan sebagai bagian dari warisan budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tionghoa. Perubahan dari musim dingin ke musim semi menjadi simbol perubahan dalam kehidupan dan siklus alam.
“Dengan sembahyang musim semi, kita tidak hanya berdoa untuk kesehatan dan kedamaian bagi keluarga kita, tetapi juga untuk seluruh masyarakat. Kita berharap agar berkah dari leluhur senantiasa melimpah dan memberikan keberkahan bagi anak cucu kita dan semua warga,” tambah Ismanto.
Kekompakan Perkumpulan Marga Xiao Indonesia mendapat apresiasi dari perkumpulan yang hadir di acara malam bersama. Apresiasi itu di antaranya datang dari Komunitas Perantau Kundur (KPK). Dewan Penasehat KPK Mario, mengungkapkan rasa terima kasih dan kekagumannya atas kekompakan dan kerjasama yang ditunjukkan oleh Marga Xiao dalam menyelenggarakan acara tersebut.
“Kekompakan yang ditunjukkan oleh Marga Xiao sungguh patut kita salut. Mulai dari pemimpin hingga anggota biasa, semuanya bekerja sama dengan baik. Yang saya kagumi adalah mereka juga mengundang komunitas lain, seperti kita, untuk ikut serta dalam acara mereka,” ungkap Mario
Selain KPK, Jambi Hopeng Club juga memberikan apresiasi kepada Perkumpulan Marga Xiao Indonesia. Ketua Jambi Hopeng Club Lisa memberikan kesan positif atas acara yang telah dihadirinya, meskipun ini merupakan kunjungannya yang pertama ke acara Marga Xiao. Dia mencatat kesan akan kekompakan dan ukuran yang cukup besar dari organisasi Marga Xiao, serta menyoroti semangat gotong-royong dan kebersamaan yang terpancar dari setiap anggotanya.
“Acaranya sangat berkesan dan menarik bagi saya. Saya melihat betapa kompaknya dan besar ukuran organisasi Marga Xiao ini. Dukungan dan semangat dari anggotanya sungguh memukau, dan saya sangat mendukung kolaborasi atau kerjasama di masa depan,” tambah Lisa.