BusinessEconomicHeadline NewsInvestmentTourism

Menpar Sebut Investasi Taman Rekreasi Juga Menguntungkan

Investasi menjadi unsur penting yang dapat mengkatrol pertumbuhan pariwisata nasional. Bahkan kini Pemerintah sedang gencar mempromosikan potensi pariwisata yang dapat diinvestasikan kepada para investor luar negeri.  Hasilnya pun cukup memuaskan banyak investor asing yang menanamkan modalnya di sektor pariwisata tanah air, namun yang menjadi pertanyaan adalah mengapa banyak para investor yang memilih menanamkan modalnya untuk akomodasi dan infrastruktur bukan untuk membuat taman rekreasi atau sejenisnya. Hal inilah yang ditanyakan Ketua Yayasan EL JOHN Indonesia Johnnie Sugiarto saat mewawancarai Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Ruang Menteri Pariwisata di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Senin, 18 September 2017

Menpar pun membenarkan pertanyaan tersebut. Menpar menjelaskan jika dikalkulasi  ada 60 persen jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang berinvestasi di sektor akomodasi dan infrastruktur.

“Jadi kita baik PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) itu skitar 60 persen itu adanya di akomodasi jadi hotel berbintang dan tempat penginapan lainnya. Mengapa seperti itu jadi syarat tradisional menurut mereka yang pointnya paling cepat  dari organiknya adalah bentuk-bentuk dari investasi tadi,” kata Menpar.

Menurut Menpar, banyak investor harus pikir  ulang untuk membangun taman rekreasi di Indonesia karena rated operational return-nya tidak terlalu tinggi.  Namun Menpar meluruskan bahwa membangun tempat rekreasi juga memiliki keuntungan,  jika dilihat dari harga kenaikan tanah atau yang disebut dengan  non operational return.

“Ini harus kita infokan ke teman-teman. Rekan-rekan kalo punya tanah 100 hektar dari operational returnnya, anda tidak dapat banyak katakanlah kalo di Hotel anda hanya dapat 15 persen tapi kalo disini anda dapat 10 persen Tapi yang 10 persen ini mendapatkan capital gain sebesar 20 persen dari kenaikan harga tanah. Non operational return-nya bisa jauh lebih tinggi.Intotal bisa 30 persen. Yang disini kalo kita punya hotel dapat 10 persen ditambah capital gainnya 5 sampai 10 persen,” ujar Menpar.

Data dari Kementerian Pariwisata mencatat  realisasi investasi di sektor pariwisata pada tahun 2016   mencapai sekitar US$ 1,35 miliar, naik sekitar 28,96% dibanding dengan investasi tahun 2015. Jumlah tersebut merupakan gabungan investasi pemodal lokal dan investor luar negeri.

Dari jumlah itu, mayoritas investasi berasal dari pemodal asing yakni sekitar 88,14% dari total investasi. Menurut data Kempar, investor asing yang berinvestasi di sektor pariwisata tahun lalu berasal dari Singapura, British Virgin Islands dan Hong Kong. Sedangkan untuk tahun ini, pemerintah menargetkan invetasi di sektor pariwisata bisa mencapai US$ 1,7 miliar.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button