Menparekraf: Kompetensi dan Daya Saing SDM Pariwisata di Labuan Bajo Perlu Ditingkatkan

0

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kompetensi dan keterampilan SDM pariwisata di Labuan Bajo, NTT, perlu untuk ditingkatkan seiring dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) itu.

Menparekraf Sandiaga menjelaskan, sesuai arahan Presiden Jokowi perkembangan infrastruktur harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas SDM pariwisata agar lebih mumpuni dan berkelas dunia menyambut kedatangan wisatawan.

“Ada permintaan dari masyarakat dan Pemkab Manggarai Barat untuk mendirikan politeknik pariwisata agar kompetensi SDM meningkat dari sisi keterampilan dan skill, melalui upskilling, reskilling, dan new skiling. Selama ini sudah dilakukan pelatihan-pelatihan dari BPOLBF namun dirasakan kurang cukup merespons semakin meningkatnya jumlah wisatawan sehingga hotel-hotel, vila-vila, homestay dan phinisi, harus diperkuat SDM yang mumpuni dan berkelas dunia,” kata Menparekraf usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di Kampung Baru, Kawasan Marina Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (22/7/2022).

Oleh karena itu, kata Menparekraf Sandiaga akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk merealisasikan berdirinya sekolah pendidikan pariwisata di Labuan Bajo.

Sandiaga sepakat dengan dibukanya infrastruktur dan fasilitas perguruan tinggi Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di Labuan Bajo, NTT, akan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing SDM pariwisata.

Namun seiring dengan perencanaan pendirian Poltekpar yang memerlukan waktu panjang, pihaknya akan tetap membekali pelatihan dan pendampingan bagi pelaku parekraf.

“Kami akan memberikan pelatihan hingga pendampingan sampai nanti waktunya tiba untuk kita mengembangkan Poltekpar, baik hasil kerja sama dengan pemerintah daerah atau bekerja sama dengan pihak lainnya,” katanya.

Sebelumnya Presiden Jokowi menjelaskan pemerintah sudah menata kawasan sepanjang Marina Labuan Bajo. Tidak hanya penataan kawasan plaza, amphitheater, tapi juga penataan kampung. Penataan kampung ini diarahkan agar hunian-hunian yang ada milik masyarakat itu bisa juga mendapatkan manfaat dari adanya pariwisata yang berkembang di Labuan Bajo.

“Oleh sebab itu, pemerintah bersama-sama dengan pemda, merehabilitasi rumah. Ada yang dari rumah biasa menjadi kios, kemudian ada rumah tinggal dibuat homestay. Sehingga pariwisata di Labuan Bajo ini betul-betul memberikan manfaat untuk yang kecil-kecil bukan hanya (hotel) bintang 4 dan bintang 5 tapi yang kecil-kecil juga mendapatkan manfaat sehingga naik kesejahteraanya,” ujarnya.

Presiden Jokowi sempat meninjau langsung 10 rumah di Kampung Baru yang dijadikan homestay hingga kios untuk berdagang. Serta meninjau langsung sarana dan fasilitas publik lainnya.

“Saya lihat juga fasilitas-fasilitas untuk toilet semuanya sudah disiapkan namun yang paling penting memang satu yaitu pemeliharaan. Yang kedua, sampah juga kebersihan ini yang sangat penting,” katanya.

Pemerintah pusat juga sudah berkomunikasi dengan Bupati Manggarai Barat dan Gubernur NTT mengenai pengelolaan sampah, pemeliharaan toilet, dan pemberian pelatihan kepada pelaku homestay agar bisa terus dilakukan.

“Sebab ini yang diperlukan, awal-awal kita dahului dengan penataan kawasan penataan hunian seperti ini,” ujarnya.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana dalam peresmian Perluasan Bandar Udara Komodo yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endo. (Sumber Kemenparekraf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *