Milenials Dapat Berbisnis Saham Lewat Aplikasi Tetra X Change
Revolusi industri 4.0 memberikan pengaruh di berbagai lini kehidupan manusia, yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat luar biasa. Hal ini telah mengubah banyak bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan gaya hidup manusia itu sendiri.
Di bidang ekonomi dan bisnis, revolusi industri 4.0 ini melahirkan berbagai startup yang menjamur di Indonesia, seperti Go-Jek, Bukalapak, dan bisnis-bisnis digital lainnya. Bahkan, bisnis pasar modal pun ikut meramaikan perkembangan teknologi pada jaman ini.
Hal itu terungkap dalam Belajar Saham Di Era Digital, yang diinisiasi oleh CEO Tetra X Change Luke Syamlan di Cafe Persib Jalan Sulanjana Kota Bandung, Senin (4/3/2019).
Tetra X Change merupakan aplikasi berbasis android dan ios, yang bekerja sebagai konsultan dalam bisnis saham. Aplikasi ini membantu masyarakat untuk mengambil keputusan secara cepat soal investasi saham. Sebagai online robot bernama Arvitas, Tetra X Change sudah digunakan lebih dari 20 ribu orang di Indonesia.
“Dengan adanya aplikasi ini masyarakat bisa dengan gratis berkonsultasi untuk berbisnis saham. Masyarakat bisa bertanya langsung dan sistem dari aplikasi tersebut langsung menjawab apa yang menjadi keinginan dari masyarakat soal investasi saham,” ungkapnya.
Luke Syalan menjelaskan, ada sekitar 600 perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek Indonesia. Perusahaan besar ini membuka pasar modal untuk masyarakat bisa berinvestasi saham di perusahaannya. Para perusahaan ini telah melewati serangkaian persyaratan yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Jadi gak sembarangan, sudah diuji dulu, screenning dulu perusahaannya benar-benar bagus, prospektif, mereka berhak masuk ke pasar modal. Seperti Bank Mandiri, Bank BRI, BCA semua ada, Indofood, XL, Indosat semua ada,” jelas Luke.
Dalam satu kali investasi saham, masyarakat minimal membeli saham sebanyak 100 lembar, dari berbagai perusahaan. Harga setiap lembar saham berbeda-beda.
Selanjutnya, ada sekitar sembilan sektor yang masuk dalam bursa efek, seperti sektor Konsumer meliputi Indofood, Mayora dan yang lainnya. Selanjutnya sektor finansial, meliputi perbankan, yang ketiga sektor infrastruktur, meliputi telekomunikasi dan tower, yang keempat sektor basic industri, meliputi perusahaan kimia dan perusahaan semen.