MotoGP Mandalika 2025 Dongkrak Ekonomi NTB dan Tunjukkan Daya Saing Pariwisata Indonesia di Kancah Global

0
6322motogp-mandalika-2025-catatkan-penyelenggaraan-terbaik-sepanjang-sejarah-hingga-dongkrak-ekonomi-daerah

Gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 yang berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit menjadi tonggak penting dalam sejarah MotoGP di Indonesia. Tak hanya sukses sebagai ajang balap bergengsi, penyelenggaraan tahun ini terbukti memberi dampak luas bagi perekonomian lokal dan nasional.

Digelar pada awal Oktober 2025, ajang ini membangkitkan geliat pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Antusiasme masyarakat lokal hingga wisatawan internasional menciptakan atmosfer luar biasa di Lombok Tengah dan sekitarnya.

Menurut Chairman Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, Troy Warokka, lonjakan wisatawan menjadi bukti nyata bahwa sport tourism telah menjelma menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi daerah. “Ajang ini memberi kontribusi besar bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga secara sosial dan budaya. Indonesia menunjukkan kapasitas sebagai tuan rumah kelas dunia,” ungkapnya.

Okupansi Hotel 100%, Bandara Tambah Puluhan Penerbangan

Data dari Dinas Pariwisata NTB menunjukkan bahwa tingkat hunian hotel di kawasan The Mandalika mencapai 100 persen, bahkan melampaui kapasitas yang tersedia. Rata-rata okupansi di seluruh Pulau Lombok selama akhir pekan balapan menyentuh 93 persen, termasuk Kota Mataram yang mencatat 90 persen.

Untuk mengakomodasi lonjakan ini, sejumlah maskapai menambah frekuensi penerbangan ke Lombok. Tercatat 44 extra flight dari lima maskapai utama, termasuk Garuda Indonesia, Citilink, AirAsia, Wings Air, dan Pelita Air.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi, menyebut efek MotoGP sangat terasa di lapangan. “Hotel penuh, transportasi laris, dan UMKM tumbuh. Ini membuktikan bahwa event internasional bisa mengangkat ekonomi lokal secara nyata,” ujarnya.

UMKM Terdongkrak, Pendapatan Meningkat Tiga Kali Lipat

Tak hanya sektor akomodasi dan penerbangan, para pelaku UMKM juga menikmati peningkatan omzet signifikan. Produk lokal seperti tenun Sasak, kopi Sembalun, dan madu trigona menjadi incaran pengunjung dalam dan luar negeri. Banyak pedagang di kawasan Kuta Mandalika mencatatkan kenaikan penjualan hingga tiga kali lipat dibanding hari biasa.

“Kalau biasanya omzet kami sekitar Rp1 juta per hari, selama MotoGP bisa sampai Rp3 juta bahkan lebih. Alhamdulillah,” ungkap Sari, pengrajin tenun dari Desa Rembitan.

Kementerian Koperasi dan UKM, Kemenparekraf, serta Otorita Mandalika memberikan dukungan penuh bagi pelaku usaha kecil melalui penyediaan booth, pelatihan, dan promosi digital.

Transportasi dan Infrastruktur Ditingkatkan untuk Kenyamanan Pengunjung

Agar arus pengunjung berjalan lancar, pengelola kawasan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) menyiapkan sistem transportasi terintegrasi dari Bandara Zainuddin Abdul Madjid ke lokasi sirkuit. Selain itu, penggunaan sistem tiket digital, e-parking, dan penataan parkir membantu mengurangi kemacetan dan antrean.

Direktur Utama ITDC, Ari Respati, mengatakan bahwa pembenahan infrastruktur bukan hanya demi kelancaran ajang MotoGP, tapi juga investasi jangka panjang bagi Mandalika sebagai destinasi wisata kelas dunia. “Kami ingin pengalaman menonton balapan di Mandalika setara dengan standar sirkuit internasional lainnya,” ujarnya.

Eksposur Global, Kunjungan Wisatawan Meningkat Tajam

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, terjadi lonjakan kunjungan wisatawan sebesar 47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tak hanya wisatawan domestik, turis dari berbagai negara seperti Australia, Jepang, Italia, dan Spanyol turut hadir.

Lebih dari 300 jurnalis internasional meliput langsung ajang MotoGP Mandalika 2025. Data dari InJourney menunjukkan bahwa eksposur digital terhadap Indonesia melalui ajang ini mencapai lebih dari 1,2 miliar tayangan online.

Kementerian Pariwisata menyatakan bahwa event ini menjadi contoh konkret dari sinergi lintas sektor, antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, swasta, dan masyarakat, dalam mengangkat citra Indonesia di mata dunia.

MotoGP Mandalika 2025 juga menjadi manifestasi dari Asta Cita ke-6 dan ke-8 Presiden Prabowo Subianto: memperkuat ekonomi nasional melalui pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan daerah.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, menyebut bahwa penyelenggaraan MotoGP adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam mendukung sport tourism sebagai mesin pertumbuhan ekonomi inklusif. “Kita tidak hanya menyelenggarakan balapan, tetapi juga membangun ekonomi, memperluas lapangan kerja, dan memperkenalkan Indonesia ke dunia,” ujarnya.

Ke depan, pemerintah berkomitmen menjadikan MotoGP sebagai agenda tahunan yang tak hanya mendongkrak sektor pariwisata, tetapi juga mempercepat pembangunan kawasan timur Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *