Muhammad Ridho Maulana dan Raudhah Jadi Putra Putri Pariwisata Nusantara 2025, Siap Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan

0
WhatsApp Image 2025-10-06 at 15.05.22 (6)

Yayasan El John Indonesia melalui unit kerjanya El John Pageants mengumumkan Muhammad Ridho Maulana perwakilan Kalimantan Selatan 2 dan Raudhah perwakilan Kalimantan Selatan 1 menjadi Putra Putri Pariwisata Nusantara 2025.

Nama pasangan ini diumumkan saat malam grand final pemilihan Putra Putri Pariwisata Nusantara 2025 di Multifunction Hall Kemenko 3, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Minggu (24/8/2025).

“Tentunya saya mengucapkan terima kasih banyak dan bangga sekali kepada diri saya sendiri. saya juga berterima kasih kepada Allah SWT dan keluarga saya yang sudah mendukung saya hingga di titik ini. Kemudian saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan, portal pageant dan semua pageant lovers di Indonesia yang selalu mendukung saya hingga menjadi Putra Pariwisata Nusantara 2025,” ucap Ridho.

“Ini adalah sebuah kebanggaan baru, sebuah pencapaian baru yang saya raih di tahun 2025 karena dalam perjalanan ini tidak mudah saya dan Ridho dapatkan. Ini sebuah title yang penuh responsibility, yang penuh tanggung jawab yang harus kami lakukan. Saya merasa ini adalah awal dari perjalanan semuanya. Saya menjadi keluarga Yayasan El John Indonesia merupakan sebuah kebanggaan baru bagi saya. Saya berharap ini adalah gelar yang bisa berdampak bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi bisa buat orang lain di luar sana,” kata Raudhah.

Ridho dan Raudhah berdiri di panggung nasional dan mendapat gelar Putra Putri Pariwisata Nusantara 2025 tidaklah mudah. Mereka harus menghadapi berbagai rintangan untuk mencapai titik kemenangan.

“Pada tahun 2023 saya sudah merencanakan untuk mengikuti pemilihan Putra Putri Pariwisata Nusantara 2023, tetapi saat itu saya ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan sehingga saya baru mengikutinya di tahun 2025. Ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi saya karena akhirnya saya berada di titik ini, serta diberi kesempatan oleh Yayasan El John Indonesia sebagai Putra Pariwisata Nusantara 2025. Ini merupakan kesempatan yang luar biasa dan pengalaman yang sangat membanggakan bagi saya,” jelas Ridho.

“Perjalanan saya pastinya tidak mudah, banyak lika-liku, tangisan, dan tawa yang saya alami. Dari pemilihan kabupaten, provinsi, sampai ke nasional ini adalah sebuah perjalanan baru karena dalam perjalanan ini ada tim yang di belakang saya yang sungguh luar biasa membantu saya maupun Ridho,” ucap Raudhah.

Kemenangan Putra Putri binaan Yayasan El John Indonesia ini tentu tidak lepas dari peran banyak pihak sehingga mereka berhasil meraih gelar Putra Putri Pariwisata Nusantara 2025.

“Banyak teman yang membantu dibalik layar. Mereka sangat berpenagruh pada apa yang saya lakukan dan dapatkan di sini karena kalau tidak ada mereka, tidak ada seorang Ridho sebagai Putra Pariwisata Nusantara 2025,” ujar Ridho.

“Kalau saya sendiri pastinya orang tua karena dukungan mereka adalah energi yang tidak terbayarkan oleh siapapun. Orang tua adalah segalanya bagi aku sendiri serta teman-temanku,” kata Raudhah.

Siap Kembangkan Pariwisata Berkelanjutan

Ridho menegaskan bahwa pariwisata berkelanjutan memiliki tiga aspek utama, yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya. Sebagai aktivis muda yang tergabung dalam organisasi Sahabat Bekantan Indonesia, Ridho aktif dalam kegiatan konservasi satwa endemik dan ikon fauna Kalimantan Selatan, yakni Bekantan. Bersama timnya, ia terlibat langsung dalam pengelolaan Pulau Curiak, sebuah kawasan konservasi yang kini menunjukkan perkembangan pesat.

“Pulau Curiak dulunya hanya puluhan meter, tetapi sekarang sudah berkembang menjadi ratusan meter. Populasi Bekantan yang awalnya sedikit, kini mulai meningkat secara signifikan. Ini bukti nyata bahwa konservasi bisa berjalan berdampingan dengan pariwisata berkelanjutan,” ujar Ridho.

Ridho berharap, keberadaan Pulau Curiak dapat menjadi contoh bahwa pariwisata tidak harus merusak alam, melainkan justru menjadi alat pelestarian. Ia menegaskan pentingnya edukasi kepada masyarakat dan wisatawan agar turut menjaga habitat-habitat satwa langka seperti Bekantan yang statusnya terancam punah.

“Insya Allah ke depannya, kita akan terus berjuang agar Bekantan tidak punah karena hewan ini adalah kekayaan hayati Indonesia yang tidak tergantikan, khususnya di Kalimantan Selatan,” ucap Ridho.

Selain menjadi aktivis, Ridho juga memiliki advokasi bernama Use My Pride atau UMP, di mana ia mempromosikan wastra Indonesia lebih luas, serta mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi muda, untuk melestarikan dan memakai wastra nusantara.

“Sebelumnya saya sudah mempromosikan wastra sasirangan dari Kalimantan Selatan, dan sekarang saya siap mempromosikan wastra dari daerah lain karena masih banyak wastra yang perlu diperkenalkan,” pungkas Ridho.

Sementara itu, Raudhah menjelaskan bahwa pariwisata berkelanjutan dirancang agar juga bisa dirasakan oleh generasi mendatang. Maka dari itu, ia memperkenalkan advokasinya bertajuk “Pelita”.

“Ini merupakan konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pemberdayaan budaya. Tidak hanya di Kalimantan Selatan, tetapi juga di seluruh Indonesia,” kata Raudhah.

Untuk menyempurnakan advokasinya, Raudhah mengeksplor daerah-daerah di Indonesia serta menyadarkan masyarakat akan berwisata yang baik.

“Tentunya juga berkolaborasi secara pentahelix maupun dengan Yayasan El John Indonesia untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia,” kata Raudhah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *