Pameran Alat Tulis Terbesar di Asia Tenggara Kembali Digelar di Jakarta, Inovasi Jadi Sorotan Utama

Indonesia Asean Stationery & Gift Expo (IASGE) 2025 kembali digelar di Jakarta dan menjadi magnet bagi pelaku industri alat tulis serta hadiah kreatif dari berbagai negara. Pameran yang diselenggarakan oleh Asosiasi Industri Perlengkapan Budaya Yiwu, dibuka pada Kamis, 20 November 2025, di iHall D2 JIExpo Kemayoran, Jakarta, dan akan berlangsung hingga Sabtu, 22 November 2025.
Prosesi pembukaan dilakukan melalui seremoni pengguntingan pita oleh Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu; Konselor Kedutaan Besar Tiongkok di Indonesia, Li Hong Wei; Ketua Umum PERPIT (Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa), Abdul Alek Soelystio; serta Ketua Asosiasi Industri Perlengkapan Budaya Yiwu, Huang Chang Chao.
Pada penyelenggaraan tahun ini, IASGE mengusung tema “Kreativitas dan Inovasi Menghubungkan Masa Depan”. Tema tersebut menggambarkan semangat kolaborasi industri alat tulis dan hadiah dalam menghadapi perubahan cepat di era modern. Kreativitas kini tidak hanya menjadi nilai tambah, tetapi telah menjadi komponen utama untuk menjaga daya saing. Sementara inovasi dipandang sebagai jembatan penting yang menghubungkan produsen, pelaku bisnis, dan konsumen di pasar global.
Pameran IASGE 2025, yang kini memasuki tahun ketiganya, menghadirkan lebih dari 200 exhibitor dari Tiongkok. Para peserta memamerkan lebih dari 50.000 produk, meliputi alat tulis, perlengkapan kantor, barang hadiah, kerajinan kreatif, hingga produk lifestyle modern. Ragam inovasi yang ditampilkan menjadi daya tarik bagi para pengunjung, mulai dari produsen, distributor, hingga pelaku bisnis ritel.
Tidak hanya itu, gelaran ini juga diperkirakan menarik perhatian lebih dari 5.000 buyer dari Indonesia, negara-negara Asia Tenggara, maupun kawasan ASEAN lainnya. Kehadiran para buyer ini dipandang dapat memperkuat jejaring bisnis dan membuka peluang kerja sama lintas negara.

Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata, Vinsensius Jemadu, menegaskan bahwa IASGE memiliki peran lebih dari sekadar ajang pameran produk. Menurutnya, penyelenggaraan pameran ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk memperkuat kembali sektor pariwisata Indonesia, terutama yang berbasis Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
Menurut Vinsensius kegiatan berskala regional seperti IASGE memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan pergerakan wisatawan mancanegara. “Sebagai acara bertaraf ASEAN, kegiatan ini mendorong lonjakan kedatangan internasional, terutama dari segmen MICE yang dikenal memiliki tingkat pengeluaran lebih tinggi,” ujarnya.
Vinsensius menilai IASGE 2025 menjadi momentum penting untuk menegaskan kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan acara internasional berskala besar. “Pameran ini juga meningkatkan citra Indonesia sebagai tuan rumah yang andal untuk acara internasional. Setiap peserta menjadi duta yang membawa kesan positif saat kembali ke negara masing-masing,” katanya.
Ia menekankan bahwa gelaran seperti IASGE bukan hanya membawa dampak ekonomi jangka pendek, tetapi juga mendorong promosi jangka panjang terhadap daya tarik Indonesia. “Acara ini semakin menegaskan posisi Indonesia sebagai gerbang menuju ASEAN, di mana pertemuan internasional membuka kesempatan bagi wisatawan untuk merasakan kekayaan budaya, keragaman kuliner, dan keindahan alam kepulauan kita,” tambahnya.

Vinsensius berharap, melalui kehadiran ratusan pelaku industri dari Yiwu, akan terjadi pertukaran pengetahuan yang bermanfaat bagi pengusaha lokal. Menurutnya, pengalaman dan kemampuan inovatif para pelaku usaha asal Yiwu dapat menjadi inspirasi bagi pengusaha Indonesia, terutama dalam hal desain, pengemasan, dan peningkatan kualitas produk.
“Kami berharap ada transfer knowledge dan experience dari para pelaku bisnis Yiwu kepada para pengusaha di Indonesia. Di sisi lain, kami mendorong mereka untuk bisa berkolaborasi, terutama dalam aspek inovasi, seperti pengembangan packaging dan peningkatan kualitas produk,” ujarnya.
Ketua Asosiasi Industri Perlengkapan Budaya Yiwu, Huang Chang Chao, menegaskan bahwa Indonesia Asean Stationery & Gift Expo (IASGE) 2025 menjadi wadah strategis untuk memperkuat hubungan bisnis antara Tiongkok dan negara-negara ASEAN, khususnya dalam industri budaya, alat tulis, dan produk kreatif.

Ia menyampaikan bahwa penyelenggaraan IASGE 2025 membuka peluang besar bagi kedua kawasan untuk mengembangkan kerja sama yang lebih mendalam.
“Kami berharap melalui acara akbar ini, kita dapat lebih lanjut mempromosikan kerja sama yang mendalam antara Yiwu dan ASEAN di bidang alat tulis, cenderamata, serta produk budaya dan kreatif, sehingga tercapai pembagian sumber daya dan pasar yang saling menguntungkan,” ujarnya.
Huang Chang Chao juga menyoroti bahwa peserta pameran tahun ini menampilkan kualitas yang semakin kompetitif. Sebagian besar perusahaan asal Yiwu membawa produk dengan desain yang khas dan karakter yang kuat, serta kemampuan memahami kebutuhan pasar yang sangat presisi.
“Sebagian besar perusahaan peserta memiliki gaya desain yang unik dan kemampuan segmentasi pasar yang sangat tepat. Ini sepenuhnya menunjukkan semangat inovatif yang kuat dalam industri kita serta wawasan pasar yang semakin global,” lanjutnya.

Ketua Umum PERPIT (Perkumpulan Pengusaha Indonesia Tionghoa), Abdul Alek Soelystio, menilai IASGE 2025 kembali membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu pameran industri alat tulis dan hadiah terbesar di kawasan Asia Tenggara. Menurutnya, keberhasilan penyelenggaraan tahun ini tidak hanya tercermin dari antusiasme pengunjung, tetapi juga dari kualitas peserta yang terlibat.
Alek menjelaskan bahwa IASGE kian berkembang sebagai magnet bagi pelaku industri dari berbagai negara. Selain menghimpun perusahaan-perusahaan elit dari ASEAN, pameran ini juga berhasil menarik lebih dari seratus perusahaan unggulan dari berbagai belahan dunia untuk berpartisipasi.
“Kami percaya bahwa melalui pameran ini, akan mampu mendorong inovasi dan peningkatan industri alat tulis dan hadiah, serta memberikan energi baru bagi perkembangan ekonomi regional,” ujarnya.

