Pelepasan Bhikkhu Thudong, TMII Menjadi Titik Awal Perjalanan Menuju Candi Borobudur
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi saksi prosesi pelepasan Bhikkhu Thudong yang akan memulai perjalanan spiritual menuju Candi Borobudur pada Selasa (14/5/2024). Perjalanan spiritual tersebut dilakukan menjelang perayaan Hari Tri Suci Waisak 2568 BE.
Keputusan menggelar prosesi pelepasan di TMII merupakan bagian dari komitmen InJourney Group dalam mengembangkan aktivitas spiritual dengan mengusung konsep harmonisasi dan nilai kebhinekaan bangsa Indonesia. Acara dihadiri ribuan masyarakat, yang mencerminkan keragaman, saling menghargai, dan toleransi, yang menjadi esensi kebhinekaan Indonesia.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, menyambut kedatangan para Bhikkhu di TMII.
Secara seremonial, para Bhikkhu menerima penyerahan simbolis bendera merah putih, bendera majelis Buddha, dan roda Dharma, menggambarkan kesetiaan dan pengabdian mereka pada perjalanan spiritual yang akan dijalani.
Prosesi ini tidak hanya melibatkan satu keyakinan, tetapi juga diiringi doa dari enam agama yang berbeda di area Promenade TMII. Ini tidak hanya mencerminkan harmonisasi nilai-nilai spiritual, tetapi juga memperkuat rasa persaudaraan dan kebhinekaan bangsa Indonesia.
Acara kemudian diakhiri dengan prosesi Fang Shen, pelepasan burung merpati sebagai simbol perdamaian abadi, dan larung lentera harapan di Danau Archipelago. Langkah-langkah ini memberikan pesan kuat tentang pentingnya perdamaian dan harapan dalam perjalanan spiritual.
Sandiaga menekankan pentingnya momentum perayaan Waisak, terutama saat dilakukan di Candi Borobudur yang telah menjadi tujuan pariwisata religi.
Sandiaga menyatakan bahwa perayaan Waisak dapat menarik minat wisatawan hingga 300 ribu orang ke Candi Waisak, berdampak positif pada tingkat keterisian penginapan di sekitar Borobudur dan wilayah Yogyakarta, sehingga memberikan dampak ekonomi yang positif.
“Jumlah ini tentu berpengaruh pada tingkat keterisian penginapan di sekitar Borobudur hingga wilayah Yogyakarta, sehingga dampak ekonomi positif dapat dirasakan dengan wisata religi ini,” jelasnya.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga turut menyambut kedatangan 40 Bhikkhu di Sasana Langen Budoyo, TMII. Kartika menjelaskan bahwa Borobudur merupakan bagian dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang juga menjadi pusat ibadah umat Buddha.
Dikelola oleh InJourney Destination Management, Borobudur diposisikan sebagai tujuan wisata spiritual yang mengedepankan nilai-nilai warisan budaya dan spiritual. Konsep ini diharapkan dapat menarik wisatawan pilgrim spiritual baik domestik maupun mancanegara ke Candi
InJourney turut memposisikan Candi Borobudur melalui spiritual pilgrim tourism yang mengedepankan spirit-spirit dari heritage, culture dan juga nilai-nilai spiritual.
“Sehingga tidak semata-mata pariwisata atau perayaan namun juga kedepannya dapat menarik wisatawan minat khusus yakni pilgrim spiritual ke Candi Borobudur tak hanya domestik namun juga mancanegara,” jelasnya.