1958412kulon780x390

Pembangunan bandar udara internasional di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)  benar-benar memberikan dampak positif untuk perekonomian di Kulon Progo dan  sekitarnya.  Dampak itu,  terlihat dari banyaknya  investor property yang mulai  melirik Kulon Progo sebagai daerah untuk berinvestasi.

Para investor property sudah mencermati secara detail apa yang terjadi kedepan di Kulon Progo. Pembangunan Bandara Kulo Progo dapat dijadikan gambaran bahwa salah satu kabupaten di DIY ini akan semakin bergairan dalam hal perekonomian.

“Begitu Kulon Progo ditetapkan sebagai lokasi pembangunan bandara baru, kawan-kawan pengembang properti mulai melirik ke sana,” kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estat Indonesia DIY, Nur Andi Wijayanto, di DIY, Kamis, 26 Oktober 2017.

Andi mengatakan karena adanya pembangunan banda, Kulo Progo dianggap berhasil mencuri perhatian para investor property. Menurut Andi, para investor properti optima usaha yang dibangun di Kulon Progo akan berkembang pesat. Selain bandara, daerah ini juga akan mengembangkan kawasan aerocity atau kota bandara. ”Di kawasan aerocity ini, kan, salah satunya untuk pembangunan hunian,” ujar Nur.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kulon Progo Agung Kurniawan mengatakan, sepanjang 2016, tercatat 29 investor berinvestasi di kabupaten itu. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Kulon Progo, realisasi investasi di kabupaten itu pada 2016 mencapai Rp 91,49 milyar.

Sementara itu, sepanjang Januari hingga September 2017, berdasarkan LKPM, total rea-
lisasi nilai investasi di Kulon Progo mencapai Rp 34,85 milyar. Tahun ini ada pula 17 perusahaan yang tengah melakukan penjajakan untuk berinvestasi di Kulon Progo.

Sementara itu, jalan yang menghubungkan antara bandara baru di Kulon Progo, DIY, dan Candi Borobudur, Jawa Tengah, dipastikan tidak akan berupa jalan tol. Opsi jalan tol itu tidak dipilih karena tidak mendukung ekonomi kerakyatan warga sekitar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Ha-dimuljono mengatakan, pihaknya hanya akan memanfaatkan jalan-jalan yang sudah ada.

’’Untuk akses jalan dari bandara ke Candi Borobudur, kami hanya akan melebarkan jalan-ja-lan provinsi yang sudah ada,” ujarnya saat ditemui di sela-sela acara Indonesia Leaders Forum di Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis.
Diperdalam di Jepang

’’Kami perlu belajar dari pihak yang berpengalaman,” kata Direktur Gedung PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk M Aprindy. PT PP Tbk dan PT Angkasa Pura I adalah investor proyek pembangunan bandara di Kulon Progo senilai lebih dari Rp 6 triliun.

Rabu lalu, rombongan dari Indonesia bertemu dua perusahaan perencana desain dan proyek ternama Jepang, Nikken Sekkei dan Nippon Koei. Keduanya berpengalaman mendesain proyek besar, termasuk puluhan bandara di pu-
luhan negara.

’’Dari kunjungan ini, kami perlu membuat sejumlah penyesuaian, termasuk desain yang sudah ada,” kata Direktur Infrastruktur PT PP Tbk Toha Fauzi. Desain awal sudah dibuat konsultan dalam negeri.

Salah satu target kunjungan di Jepang adalah informasi dan pembelajaran desain, konstruksi, operasional, dan prosedur evakuasi apabila terjadi gempa atau tsunami. (Sumber Kompas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *