Pembangunan Jembatan Pulau Balang II Menjadi Urat Perekonomian Kalimantan

Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor optimis rampungnya pembangunan Jembatan Pulau Balang menjadi urat nadi perekonomian Kalimantan.
Keyakinannya itu, dilontarkan Isran Noor usai meninjau proyek strategis nasional itu bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Rabu (2/10/2019).
Menurut Gubernur, jembatan yang menghubungkan kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan itu menjadi jalur konektivitas dan aksesibilitas distribusi barang, orang dan jasa dari Kalimantan Selatan ke beberapa daerah di Kaltim. Selain Paser, Penajam Paser Utara dan Balikpapan.
“Kami tidak menuntut dan mengeluh. Saya yakin Bapak Menteri sudah melihat pembangunan jembatan ini. Juga infrastrukttur lainnya. Tentu sangat penting dalam mendukung percepatan pembangunan ibu kota negara (IKN),” ujar Isran Noor.
Terbangunnya Jembatan Pulau Balang, maka jalur distribusi akan lancar dan beberapa daerah yang sulit terjangkau selama ini akan mudah dicapai. Bahkan, biaya tinggi dan waktu angkut yang lama untuk distribusi sudah bisa dipastikan terjadi efesiensi.
Beberapa daerah yang dipastikan terkoneksi sebagai wilayah penyangga ibu kota negara beroperasinya Jembatan Pulau Balang. Yakni, Kutai Kartanegara (kawasan IKN), Samarinda selaku ibu kota provinsi (pusat pemerintahan dan kota jasa), Kota Bontang (kawasan kluster industri), Kutai Timur (kawasan ekonomi khusus Maloy) serta Kabupaten Berau (kawasan industri pariwisata).
“Kalau sudah begini. Pastilah pusat bantu melalui APBN atau dana apa sajalah namanya. Pokoknya, IKN dan infrastruktur serta fasilitas pendukung lainnya segera tuntas terbangun,” ungkap Isran Noor.
Sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Jembatan Pulau Balang selesai pada 2020. Progres jembatan yang berada di atas Teluk Balikpapan ini sudah mencapai 69,3 persen hingga September 2019.
Tentunya kehadiran Jembatan Pulau Balang menurut Basuki, mampu memperlancar konektivitas antara Samarinda, Balikpapan dengan ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
“Jembatan Pulau Balang akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas pada lintas selatan Kalimantan sebagai jalur utama angkutan logistik. Sebab jarak dan waktu tempuh akan lebih cepat,” ujar Basuki usai Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kaltim sebagai IKN.
Sedangkan Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil menegaskan seiring dengan percepatan pembanguna Jembatan Pulau Balang. Maka, pemerintah tidak mengijinkan adanya pembangunan ataupun pemukinan di atas Pulau Balang.
“Kita segera membuat pengumuman bahwa tanah atau pulau ini di kuasai langsung oleh negara. Tidak boleh ada orang memanfaatkan kawasan tanpa ada ijin pihak otorita,” jelas Sofyan.
Hal itu tegasnya, sangat penting dilakukan. Mengingat seluruh kawasan Pulau Balang merupakan kawasan hutan adalah milik negara, sehingga negara berhak mengatur pemanfaatan lahan/kawasan.(yans/her/humasprovkaltim)