Pemenang MCI 2020 Harus Dapat Perkenalkan Budaya Tionghoa Indonesia kepada Dunia

Budayawan Hasan Karman berpesan kepada enam pemenang kontes Miss Chinese Indonesia (MCI) 2020 untuk dapat memperkenalkan budaya Tionghoa Indonesia kepada negara lain, saat digelarnya kontes Miss Chinese International beberapa bulan ke depan. Para pemenang sudah menjadi duta kebudayaan, yang salah satu misinya adalah melakukan promosi.
“Jadi mereka nanti akan bertugas melaksanakan misi mereka sebagai duta kebudayaan Tionghoa Indonesia mungkin salah satunya kalau semua kondisi baik akan mewakili Indonesia untuk mewakili kontes Miss Chinese International.,” kata mantan Walikota Singkawang ini saat diwawancarai saat diwawancarai tim liputan El John News, di sela-sela acara ramah tamah Yayasan EL JOHN Indonesia dengan para mitra serta enam besar Miss Chinese Indonesia 2020 di Sun City Restaurant, Gedung LTC Glodok, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3/2020).
Hasan Karman yang juga menjadi juri di Kontes Miss Chinese Indonesia 2020 ini, optimis para pemenang dapat melakukan hal tersebut. Pasalnya, para pemenang ini merupakan finalis yang telah melewati seleksi ketat selama kontes berlangsung.
“Menurut saya mereka ini kontestan terbaiklah karena dari sekian banyak menghasilkan sekian kan. Itu berarti sudah teseleksi namanya,” ujar Hasan Karman.
Yang terpenting, menurut Hasan Karman, para pemenang yang nanti dipilih wakili Indonesia ikut kontes internasional, harus dapat mempersiapkan diri sedini mungkin agar saat berjalannya kontes dapat memberikan yang terbaik dan membanggakan nama Indonesia.
Persiapan yang dilakukan, di antaranya untuk terus belajar, apalagi ke enam pemenang adalah para kaum milenial yang memiliki semangat untuk belajar. Bahkan para pemenang dapat menjadi contoh bagi kalangan milenial lainnya.
“Tentu tidak terbatas pembekalan dari kami, mereka harus belajar sendiri dan sekarang mudah asal mereka mau agar mereka bisa melaksanakan tugas itu, baik dia bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda yang lain maupun masa depan bangsa. Jadi bukan pesta seremonial tidak begitu, mereka harus mesti diisi dengan berbagai kecerdasan, wawasan dan pengetahuan. Bukan sekedar fisik mereka cantik penampilan tapi otak juga harus cantik,” ujar Hasan Karman.
Hasan Karman menilai promosi yang dilakukan para pemenang bukan sekedar budaya namun dapat menyasar ke sektor pariwisata, yang menjadi satu kesatuan dengan budaya. Karena itu, momen ini harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang memuaskan.
“Karena efeknya bukan sekedar budaya, karena kan budaya kan bagian jadi sebuah industri pariwisata juga kalau kita mau kembangkan ke bidang ekonomi jadi ujungnya ke sana. Jadi budaya untuk kita sendiri tapi kita perkenalkan. Ketika kita perkenalkan itu menjadi sebuah industri, sebuah perekonomian yang multi efeknya itu ada ke pemangku kepentingan,” tutur Hasan Karman.