Pemerintah Dukung Konsumsi Susu Sebagai Sumber Nutrisi Yang Terjangkau

0
Diskusi Publik Susu Sebagai Nutrisi yang Terjangkau 1

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) RI mengajak serta bekerjasama dengan  pihak swasta dalam mendorong angka kecukupan gizi melalui konsumsi susu. Serta mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nutrisi melalui konsumsi susu, salah satunya melalui produksi susu dengan harga terjangkau.

Untuk mencapai tujuan tersebut, produsen susu dapat melakukan kolaborasi atau kemitraan dengan para peternak sapi perah lokal sebagai pemasok sebagian bahan baku. “Dari kerjasama ini ada dua keuntungan yaitu produsen mendapatkan pasokan bahan baku dan di saat yang sama kesejahteraan peternak sapi akan meningkat, ujar Deputi Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Bapenas  RI Subandi Sardjoko dalam sebuah diskusi yang digagas Akademi Gastronomi Indonesia di Glass House – Ritz Carlton, Pacific Place Jl. Jenderal Sudirman, Selasa, 8 Agustus 2017.

Selain  Subandi, ada beberapa narsumber lain yang hadir dalam diskusi ini antaralain Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga dari Kementerian Koperasi & UKM, RI Abdul Kadir dan  Ketua Akademi Gastronomi Indonesia, Vita Datau Messakh. Diskusi mengangkat tema “Susu Sebagai Sumber Nutrisi yang Terjangkau dan Pendorong Pembangunan Kapasitas UMKM – mendukung agenda ASEAN Strategic Action Plan for SMEs Development 2016-2025.

Subandi mengatakan  kini masyarakat semakin pentingnya konsumsi makanan dan minuman bernutrisi tinggi yang diantaranya terkandung dalam produk berupa susu dan hasil olahannya. “Secara keekonomian susu cukup terjangkau dan produsen susu berperan besar dalam penyerapan susu dari peternak susu lokal sehingga turut berkontribusi dalam perekonomian nasional,” kata Subandi.

Meski ada progres yang baik yang ditunjukan masyarakat dalam mengkosumsi susu, pemerintah tetap tidak berhenti untuk mendorong terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat dan terpenuhi kebutuhan nutrisinya. Salah satunya adalah dengan mendukung konsumsi susu bagi masyarakat karena susu terbukti sebagai salah satu pangan sumber gizi yang kaya nutrisi seperti vitamin-mineral yang bisa dikonsumsi setelah pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. “Masyarakat Indonesia saat ini makin menyadari pentingnya konsumsi makanan dan minuman bernutrisi tinggi yang diantaranya terkandung dalam produk berupa susu dan hasil olahannya. “Secara keekonomian susu cukup terjangkau dan produsen susu berperan besar dalam penyerapan susu dari peternak susu lokal sehingga turut berkontribusi dalam perekonomian nasional,” kata Subandi.

Hingga 2016 lalu, rata-rata konsumsi susu nasional tercatat berada di angka 4,45 juta ton, atau setiap orang rata-rata mengkonsumsi susu 17,2 kilogram per tahun. Pemerintah mencatat tingkat konsumsi susu nasional terus meningkat hingga 5% setiap tahunnya.Meski demikian, tingkat konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia tersebut masih di bawah negara-negara ASEAN lain.

Sementyara itu Abdul Kadir, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga dari Kementerian Koperasi & UKM, RI mendukung penuh upaya pemenuhan nutrisi melalui konsumsi susu. Strategi itu diharapkan akan berdampak positif bagi pelaku usaha susu mikro di Indonesia. Dengan partisipasi menyeluruh, diharapkan kerja sama dengan pengusaha kecil akan membawa dampak positif bagi usaha mikro dan menengah di Indonesia.

“Kalau kebutuhan konsumsi susu bisa dipenuhi dari peternak lokal tentu manfaatnya akan terasa sekali dan memperkuat posisi Indonesia di era Masyarakat Ekonomi ASEAN,” ujar Abdul Kadir. Saat ini untuk memenuhi kebutuhan konsumsi susu nasional yang mencapai 4,45 juta ton per tahun, pelaku usaha di Indonesia baru bisa memenuhi kebutuhan sebesar 852 ribu ton saja.

Abdul Kadirmenambahkan, pemerintah juga sudah memberlakukan peraturan yang mendorong program kemitraan swasta dengan peternak susu lokal. Aturan itu diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi susu dalam negeri sehingga ketergantungan terhadap susu impor bisa berkurang.

Program pemerintah dalam mendorong konsumsi susu nasional juga diapresiasi oleh Ketua Akademi Gastronomi Indonesia, Vita Datau Messakh. Program tersebut dianggap akan memiliki kontribusi positif bagi perkembangan industri makanan dan minuman olahan khas Indonesia. Sebab, tidak sedikit pelaku UMKM di Indonesia yang terlibat dalam produk olahan susu tersebut. “Tentu saja kebijakan itu bisa memacu pelaku usaha untuk terus berkembang,” kata Vita.

Menurut Vita, produk olahan susu merupakan makanan dan minuman yang cukup banyak variasinya. Hal itu menunjukan bahwa susu merupakan elemen penting dalam industri kuliner di Indonesia. “Selain rasanya yang lezat saat diolah, kandungan susu juga memiliki nutrisi yang tinggi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan, khususnya berpotensi meningkatkan kecerdasan bagi anak-anak,” ujar Vita yang juga dipercaya sebagai Ketua Tim Percepatan Kuliner dan Wisata Belanja Kementerian Pariwisata tersebut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *