Pemkab Gianyar Benahi Lalu Lintas Agar Makin Ramai Dikunjungi Wisatawan
Dampak Gunung Agung masih terasa di Bali dengan sepinya jumlah kunjungan turis. Hal itu pun dimanfaatkan oleh Pemkab Gianyar. Pemkab Gianyar melihat hal ini sebagai kesempatan untuk membenahi lalu lintas di Ubud yang selalu macet ketika ramai turis.
“Ya benar, Kepolisian sudah sosialisasi mulai kemarin dan uji coba mulai Senin (17/12) nanti,” kata anggota tim pembenahan desa wisata Ubud, Nyoman Buana.
Berdasarkan Surat Pengumuman Dinas Perhubungan Kabupaten Gianyar, pembenahan itu berupa penataan lalu lintas di kawasan pariwisata Ubud dan sekitarnya. Uji coba yang dilakukan pekan depan meliputi larangan bus besar (jumlah tempat duduk di atas 25 kursi) memasuki Ubud.
Bus sedang (kapasitas maksimum 25 kursi) hanya diperbolehkan masuk kawasan pariwisata hutan Ubud sampai parkir sentral Monkey Forest dan Pura Dalem Puri. Untuk bus kecil (kapasitas kurang dari 15 kursi) diperbolehkan memasuki kawasan wisata Ubud hanya untuk menaikan dan menurunkan penumpang.
“Larangan parkir di badan jalan dan trotoar untuk seluruh jenis kendaraan, baik roda dua maupun roda empat dan lebih atau mobil barang, di seluruh ruas jalan di kawasan pariwisata Ubud dan sekitarnya,” kata Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Gianyar, Wayan Arthana.
“Kecuali untuk menaikan dan menurunkan penumpang atau barang pada tempat-tempat yang ditunjuk dan pada waktu yang ditentukan,” tambahnya yang menandatangani surat pengumuman tersebut.
Desa wisata Ubud tampak sepi dari biasanya diduga karena dampak aktivitas Gunung Agung. Sebelum gunung api sejauh 50KM lebih dari Ubud itu meletus, bus-bus besar membawa turis asal Asia dan bus-bus sedang hingga kecil membawa turis dari berbagai negara kerap melintas di tengah-tengah kawasan wisata Ubud.
Sehingga antrean kendaraan mengular hingga beberapa kilometer menjadi pemandangan di Ubud. Namun hal ini diharapkan tidak terjadi lagi dengan adanya pembenahan tersebut.