BusinessEconomic

Agung Podomoro Dorong Ekonomi di Tengah Pandemi di Jawa Barat

Agung Podomoro perusahaan pengembang properti terdepan di Indonesia terus menjaga komitmennya dalam membangun negeri melalui berbagai proyek properti di berbagai daerah. Seperti di Jawa Barat, saat ini Agung Podomoro terus ngegas untuk mempercepat pembangunan lima proyek utamanya yaitu Kota Podomoro Tenjo, Podomoro Park Bandung, Podomoro Golf View (PGV), Kota Kertabumi dan Vimala Hills.

Marketing Director Agung Podomoro Agung Wirajaya menjelaskan selama pandemi COVID-19 permintaan properti di lima proyek tersebut justru meningkat. Hingga September 2020, dari empat proyek PT Agung Podomoro Land Tbk., yang menjadi bagian Agung Podomoro Group, di Jawa Barat yaitu Kota Kertabumi, Vimala Hills, Podomoro Golf View dan Podomoro Park Bandung membukukan marketing sales sekitar 63% dari total marketing sales di luar tanah industri. Sementara proyek Kota Podomoro Tenjo di bawah Agung Podomoro Group sudah mendapatkan minat dari pembeli lebih dari 1400 unit dalam dua bulan.

“Kami bersyukur ditengah Pandemi yang sangat dahsyat ini permintaan properti di proyek-proyek Agung Podomoro di Jawa Barat tetap tinggi. Inilah yang membuat kami tetap ngegas untuk segera menghadirkan properti terbaik bagi ribuan konsumen Agung Podomoro,” jelas Agung

Agung mengatakan respon positif masyarakat dalam berinvestasi di unit bisnis Agung Podomoro membuktikan sektor properti di wilayah Jawa Barat tetap solid. Menurutnya, belajar dari situasi dan tren perilaku konsumen sejak pandemi di awal Maret 2020 lalu, ada empat hal yang mempengaruhi keputusan pembelian aset properti pada proyek Agung Podomoro di Jawa Barat.

Pertama aspek kesehatan dan kelengkapan infrastruktur, dimana masa pandemi ini masyarakat memiliki kesadaran tinggi untuk memprioritaskan kesehatan dan membutuhkan ruang terbuka hijau, adanya pancaran sinar matahari dan dukungan infrastruktur teknologi informasi.

Kedua yakni kemudahan akses yang mendukung mobilitas masyarakat. Meski lokasinya berada di luar Jakarta, selama sarana infrastruktur untuk mengakses ke pusat kota ataupun lokasi kerja tersedia, maka konsumen akan tetap memilihnya.

Ketiga, ketika pandemi berakhir, harga properti di wilayah-wilayah tersebut diperkirakan akan cenderung mengalami kenaikan. Situasi ini juga menjadi pertimbangan masyarakat untuk membeli properti. Keempat, rekam jejak dan kredibilitas pengembang semakin menjadi pertimbangan masyarakat dalam membeli properti.

 

 

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button